Belarusia, Wartanusa.id – Kota Minsk mungkin tidak terlalu banyak dikenal dalam jagat destinasi wisata, padahal pesona kecantikannya begitu indah dan menawan hati. Kota Minsk merupakan ibukota Republik Belarus, atau orang Indonesia menyebutnya Belarusia. Bahasa resminya bahasa Belarus dan Rusia, sehingga tulisan – tulisan banyak menggunakan bahasa Rusia.
Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) Dede Farhan Aulawi, Sabtu (7/12) menyampaikan bahwa kota ini bisa ditempuh 1 jam lebih dengan penerbangan dari Moscow, Rusia. Kotanya tidak begitu padat, tetapi bersih dan indah.
Selanjutnya Dede juga mengatakan bahwa kota Minsk memiliki masjid yang berwarna merah muda, sehingga sering disebut Masjid Pink yang diresmikan pada bulan November 2016.
Puluhan grup muslim Tatar masuk ke Belarus beberapa abad yang lalu. Mereka tinggal di sebelah timur Polandia, tepatnya di Grodno dan di Lithuania. Masjid ini dibangun di pojokan simpang Jalan Ignatenko dan Jalan Griboyedov. Di sekiatr masjid adalah pemakaman muslim Tatar. Salah satu imam mesjidnya berasal dari Uzbekistan.
Objek wisata lain yang menarik di kota Minsk adalah Great Patriotic War Museum. Museum ini nempel dengan Victory Park. Sebuah taman yang memiliki danau kecil. Di luar museum yang didirikan untuk mengenang perang paling berdarah di abad 20 ini, terdapat pemandangan yang sangat mengagumkan. Di belakangnya ada sebuah pesawat bekas dari zaman Uni Sovyet, sementara di depan museum berdiri kolom tinggi. Dikelilingi elemen mirip pecahan kaca membentuk bunga setengah lingkaran. Depannya lagi, berdiri patung seorang wanita mengangkat sebuah alat musik di satu tangannya. Sementara tangan lainnya terbuka ke atas. Ia jadi salah satu museum perang terbesar di dunia saat ini.
Semua keindahan ini membuat takjub mata yang memandangnya. Terlebih saat menyusuri pinggiran Sungai Svisloch sampai Isle of Tears alias Pulau Air Mata. Ini sebenarnya pulau buatan yang di atasnya dibangun sebuah memorial untuk mengenang jasa para pahlawan Belarus saat berperang melawan Afganistan antara tahun 1979-1989. Pulau ini juga terhubung dengan sebuah jembatan dengan Trinity Hill.
Di bagian tengah Pulau Air Mata berdiri sebuah kapel kecil. Kapel ini dikelilingi patung-patung wanita berwajah sedih. Mereka menggambarkan para janda, anak, cucu yang ditinggal para pahlawan perang. Di dalam tembok kapel, tertulis 771 nama mereka.
Selain tempat – tempat destinasi di atas, ada juga Independen Square dimana sejarahnya dulu digunakan sebagai tempat penyelenggaraan upacara-upacara penting negara. Seperti Parade 1 Mei, Parade Hari Kemenangan, serta Parade Revolusi Oktober. Saat Belarus berpisah dari Uni Sovyet, parade pertamanya juga diselenggaraka di lapangan luas ini. Tempat ini juga dikenal sebagai Lenin Square.
Itulah sedikit ulasan tentang perjalanan kaki di kota Minsk, kota dengan seribu pesona dan sejuta cerita. Akhirnya GENPPARI menyampaikan salam wisata dari Indonesia untuk dunia. Pertukaran inspirasi untuk memajukan negeri tercinta. (Agus)