Wartanusa.id – Langsa | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar kegiatan seni budaya di Kota Langsa mulai 19 sampai dengan 20 November 2022.
Ketua Panitia pelaksana, Yana Ayudhia kepada wartanusa.id, Jum’at (18/11/2022) mengatakan besok, Sabtu 19 November 2022 akan digelar festival seni di Mutiara Water Park, Gampong Paya Bujok Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa.
“Kemudian dilanjutkan pada Minggu, 20 November 2022 akan dilanjutkan kegiatan “Melayu Raya Art Festival 2022″ di Aula Serbaguna PLN, Jalan A Yani, Kota Langsa,” ujar Yana.
Dijelaskan Yana, pada kegiatan Festival Seni Kota Langsa 2022, pihaknya berupaya menggali potensi kreativitas seni dalam rangka melestarikan seni dan kebudayaan Aceh.
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi seni yang terdiri Festival Tari Kreasi Aceh 3 Perkauman dan Pagelaran Busana Pengantin Aceh Indatu Festival.
Tari Kreasi Aceh yang diperlombakan yang tari Ratoh Jaroe yang merupakan perpaduan antara beberapa tarian tradisional yaitu Likok Pulo, Rapai Geleng, Rateb Meusekat dan Ratoh Duek. Sedangkan 3 Perkauman yaitu Kaum Kerabat, Pertalian Sanak Saudara dan Puak cara Bersuku-suku atau Persukuan.
“Tari Kreasi Aceh 3 Perkauman juga menjabarkan bahwa Langsa dahulunya merupakan Ibukota Kabupaten Aceh Timur yang merupakan daerah dengan penduduk asli bersuku Aceh, Gayo dan Tamiang (Melayu),” terangnya.
“Sementara Pergelaran Busana Pengantin Aceh Indatu mengarah pada penampilan gaya pakaian yang dikenakan para peragawan dan peragawati selama kegiatan Festival, mencolok pada Adat Aceh Jameun,” pungkas Yana Ayudhia.
Sementara itu, untuk kegiatan Melayu Raya Art Festival 2022 yang bertemakan “Eksistensi Budaya Melayu” bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan melayu kepada generasi muda saat ini serta untuk memajukan pariwisata daerah.
“Kebudayaan melayu merupakan salah satu pilar penopang kebudayaan nasional khususnya Indonesia dan kebudayaan dunia umumnya, di samping aneka budaya lainnya. Budaya Melayu tumbuh subur dan kental di tengah-tengah masyarakat Indonesia,” ujar Yana.
“Budaya melayu identik dengan agama, bahasa, dan adat-istiadat. Pada dasarnya tiap kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu ide, aktivitas, dan artefak,” imbuhnya.
Yana menjelaskan, Ras melayu polinesia terdiri dari banyak suku bangsa atau suku dalam konteks rumpun bangsa besar. Indonesia merupakan sebuah masyarakat majemuk (plural siciety) yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang disatukan oleh sistem nasional menjadi sebuah bangsa negara.
Karena itu, sambung Yana, guna melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Melayu kepada generasi muda, Disbudpar Aceh menggelar kegiatan tersebut.
“Adapun konten dalam kegiatan tersebut terdiri dari apresiasi suara melayu, seminar dan eksebisi melayu,” terang Yana.
“Untuk kegiatan seminar mengambil judul eksistensi budaya Melayu dikalangan milenial Kota Langsa. Dan dalam kegiatan ini juga ada hadiah jutaan rupiah,” pungkas Yana Ayudhia.