Wartanusa.id – Banyuasin | Akibat melakukan liputan penambangan pasir di PT Lintang, wartawan kembali mendapat perlakuan kasar berupa pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh Pihak Keamanan (PK) dari perusahaan tersebut.
Kekerasan terhadap wartawan itu dialami Ir yang merupakan wartawan media online adaberitanet.com.
Kejadian bermula saat Ir sedang melakukan peliputan penambangan pasir di Desa Lebung dan Rantau Harapan Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
Saat itu, dirinya melakukan investigasi terkait adanya keluhan masyarakat, “hampir dua tahun adanya penambangan pasir di Desa namun tidak jelas kontribusinya seperti apa ke masyarakat,” terang Ir ketika dibincangi awak media, Minggu (08/03/2020).
Atas keluhan masyarakat tersebut, terkait adanya aktifitas penambangan pasir hampir dua tahun ini berlangsung tidak jelas kemana kontribusinya ke Desa, Ir bertindak untuk melakukan investigasi.
“Namun setibanya di Dusun Gemanpo, Desa Rantau Harapan saat sedang mengambil gambar dari atas perahu datang Speedboat dengan kecepatan tinggi menabrak perahu yang saya naiki,”
Lanjut Ir, akibat benturan Speedboat saya langsung terpental ke sungai, untung handphone tidak terlepas dari tangan.
Tidak cukup disitu pelaku lebih kurang enam orang langsung membabi buta dan mengeroyok, memukul, menendang berkali,” papar Ir menceritakan kronologis kejadiannya.
“Saya berusaha berpegangan di ujung perahu, melihat saya masih memegang Handphone (Hp) beberapa pelaku langsung memukul dengan mengunakan besi behel bergagang bambu berkali-kali ke tangan kiri saya, sampai hp saya terlepas masuk ke dalam sungai,” sambungnya lagi sambil meringis kesakitan seusai dilakukan penanganan medis di Klinik Revalisa Pangkalan Balai.
Atas kejadian tersebut Ir mengalami luka robek jari tangan sebelah kiri, lembam di kepala bagian kiri, ngilu di bagian bahu sebelah kiri dan telah melaporkan kejadian tersebut ke SPK Mapolres Banyuasin.
Dirinya berharap pelaku dapat ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
Sementara Sarkowi (52) saksi mata mengatakan ke enam pelaku diduga merupakan Pihak Keamanan (PK) penambang pasir.
“Pelaku mungkin terusik dengan adanya awak media meliput aktivitas penambangan, sedangkan perusahaan yang melakukan penyedotan milik PT. Lintang,” tutupnya
Sampai berita ini disiarkan, pihak PT Lintang belum ada yang dapat dikonfirmasi. (Agus Salim)