Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Internasional · 12 Des 2019 08:45 WIB ·

Wisata Peradaban Prague Astronomical Clock, GENPPARI Studi Sejarah di Praha, Ibukota Cheko


 Wisata Peradaban Prague Astronomical Clock, GENPPARI Studi Sejarah di Praha, Ibukota Cheko Perbesar

Cheko, Wartanusa.id – Sekitar 4 jam Kota Praha (Prague) ditempuh dari Kota Bratislava. Setelah melalui kota Brno perjalanan terus saja melalui highway (jalan tol). Deretan hutan Pinus, ladang pertanian, dan desa – desa kecil yang menarik terlihat di sepanjang kiri dan kanan jalan. Kamis 12/12/2019.

Dede Farhan Aulawi selaku Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) di kediaman nya menyatakan bahwa Praha selaku ibukota negara Cheko dikenal kota dengan Seratus Menara. Kota ini unik dan indah hingga diakui oleh badan dunia UNESCO. Ujar Dede.

Di sana ada Old Town Hall dengan Prague Astronomical Clock yang terkenal. Kafe – kafe untuk ngobrol santai sangat menarik, asyik dan romantik. Terlebih sambil menikmati keindahan sungainya beserta kapal pesiar di Vltava, Gothic Charles Bridge dan Gereja St. Nicholas di Kota Lesser, juga gereja Baroque yang arsitektur nya sangat indah.

Satu lagi yang tak boleh dilupakan bahwa kota Praha dikenal sebagai kota yang sangat Romantis.

Jika datang pada musim semi, taman bunga Petrin Park tampak indah karena ribuan bunga sakura sedang mekar.

Jika datang pada musim gugur ketika daun berwarna-warni terbang di sepanjang tepi jalan diterangi matahari dari Vltava, atau di musim dingin, ketika atap dan menara dari kota tua yang ditutupi selimut putih salju, akan menambah kesyahduan wisata di kawasan Eropa Timur.

” Praha dalam beberapa dekade terakhir, kembali ke tradisi kuno pembuatan wine. Kebun-kebun anggur dihidupkan kembali. Terlebih saat jalan – jalan di malam hari menapaki lorong kota yang penuh mitos. Romantika jejak sejarah masa lalu diantara bangunan – bangunan tua yang melegenda. Kiri kanan jalan pepohonan dihiasi lampu hias putih yang melukiskan kemahsuran masa lalu “, ujar Dede.

Di kota Praha juga mudah untuk menemukan istana Praha (Prague Castle) yang merupakan salah satu benteng terbesar di dunia.

” Namun demikian, tentu tidak cukup hanya dengan kagum karena semua harus ditransformasikan ke dalam roadmap Pengembangan pariwisata Indonesia. Kombinasi wisata sejarah, budaya dan seni dalam satu paket kebijakan yang terintegrasi ” ungkap Dede mengakhiri perbincangan. (Agus)

Artikel ini telah dibaca 218 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dukung Larangan Mudik, Angkasa Pura I Hentikan Sementara Penerbangan Penumpang

24 April 2020 - 13:54 WIB

Singapura Nol Korban Virus Corona, Bagaimana Caranya?

19 Maret 2020 - 21:59 WIB

Meksiko Akan Jual Pesawat Kepresidenan untuk Rawat Rakyat Miskin

2 Maret 2020 - 16:55 WIB

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador selalu bepergian dengan penerbangan komersial, bahkan duduk di kelas ekonomi (AFP/ALFREDO ESTRELLA)

Senator Aceh Fachrul Razi Minta Dukungan Uni Eropa Untuk Program Mantan Kombatan

31 Januari 2020 - 17:45 WIB

GENPPARI Dreams Unite the World Through the Bridge of Tourism

10 Januari 2020 - 13:07 WIB

Berobat Ke Gleneagles Penang

9 Januari 2020 - 17:24 WIB

Trending di Internasional