Banda Aceh – Puluhan mahasiswa yang terdiri dari Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum ( DEMA FSH ) Kampus UIN Ar-Raniry menggelar unjuk rasa pada selasa (12/12/20017) sekitar pukul 09.45 di bundaran simpang Lima , Kuta Alam, Banda Aceh.
Aksisi unjuk rasa yang diketuai oleh Khaidir beserta puluhan mahasiswa lainnya merupakan bentuk kecaman terhadap pernyataan Donald Trump yang menyatakan bahwa Al Quds/Yerussalem sebagai Ibukota Israel.
“Dengan dinyatakannya Yerussalem sebagai Ibukota Israel oleh Donald Trump beberapa hari lalu telah memicu amarah kami sebagai anak bangsa yang seiman dan seagama (Islam). Donald Trump telah merusak dan memicu konflik yang berkepanjangan di Semenanjung Timur Tengah, salah satunya terus mendampingi Israel untuk menghancurkan kedaulatan Negara Palestina. Dan hari ini, Amerika lagi-lagi telah mencederai salah satu Resolusi Majelis Umum PBB No 2253 tanggal 4 Juli 1967 hingga Resolusi No 71 tanggal 23 Desember 2016 yang pada intinya menegaskan perlindungan Yerusalem terhadap okupasi Israel,” ucapkan Khaidir selaku Koorlap dalam orasinya.
“Sikap Donald Trump hari ini sangat bertentangan dengan konsensus internasional atas Yerusalem, sebuah kota dengan penduduk sekitar 857 ribu jiwa yang terletak di barat Laut Mati,” tegasnya.
Khaidir melanjutkan, dunia internasional selama ini menganggap Yerusalem adalah wilayah yang harusnya berada di bawah kewenangan internasional, dan diberikan status hukum dan politik yang terpisah (separated body). Sikap ini diambil PBB, dalam resolusi Majelis Umum PBB Nomor 181 tahun 1947. Resolusi ini juga memberikan mandat berdirinya negara Arab (Palestina) dan negara Yahudi (Israel) yang masing-masing berstatus merdeka.
Untuk itu, kami, lanjut Khaidir, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry mengutuk keras dan mengecam serta tidak akan pernah setuju pengakuan Yerussalem sebagai ibu kota Israel oleh Donald Trump. Mengecam segala bentuk kebijakan Donal Trump yang bertentangan dengan kedaulatan suatu bangsa dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kami mendukung penuh langkah pemerintah Indonesia dalam upaya pembelaan terhadap kemerdekaan Palestina, sekaligus menuntut pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat,” sebutnya.
Pihaknya juga menyerukan kepada seluruh komponen anak bangsa untuk mendukung pembebasan dan kemerdekaan Palestina serta mendesak PBB untuk mendukung kemerdekaan penuh rakyat Palestina.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya untuk memboikot produk-produk Israel dan Amerika Serikat,” tandasnya.
Dalam aksi unjuk rasa itu, massa aksi juga membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan Save Palestina… Yerusalem adalah Ibu Kota Palestina, merdekakan Palestina mari bersatu Umat Islam, berjuang demi hak Palestina dan Trump musuh nyata “USIR ISRAEL”.
Save Palestina.. Jangan hanya kecaman tetapi tindakan… Jokowi Putuskan hubungan Diplomatik.
Save Palestina… Tolak Al Quds menjadi Ibu kota Israel.
Open your eyes to freedom Palestina, pertahankan Al Quds dan tolak keputusan Trump.
Massa aksi juga melakukan pembakaran Bendera Amerika Serikat dan karikatur Donald Trump.