Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Internasional · 2 Mei 2017 14:09 WIB ·

China dan Uni Eropa Duduk Bersama Membahas Pasar Bebas


 China dan Uni Eropa Duduk Bersama Membahas Pasar Bebas Perbesar

WARTANUSA.ID – Dua diplomat tinggi dari China dan Uni Eropa berjanji untuk bekerja sama dalam isu-isu termasuk Suriah dan Korea Utara serta meningkatkan kerjasama yang lebih erat untuk memajukan perdagangan bebas antara kedua belah pihak. Pernyataan tersebut muncul saat China dan Uni Eropa mengadakan perundingan tingkat tinggi pertama sejak Donald Trump mulai menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada bulan Januari. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini memimpin Dialog Strategis Uni Eropa-China ke-7 bersama dengan Penasihat Negara Yang Jiechi, diplomat tertinggi Republik Rakyat China.

Mogherini mengatakan China dan Uni Eropa memiliki “tanggung jawab besar” selama “masa ketidakpastian” setelah terpilihnya Presiden Donald Trump yang memiliki pandangan radikal terhadap isu-isu di belahan dunia. “Kami memilih untuk melihat ke depan guna mengintensifkan kerja sama kami dalam agenda positif, apa yang dapat dilakukan oleh Uni Eropa dan China bersama-sama untuk kepentingan bukan hanya warga negara kita, tapi juga dunia,” kata Mogherini.

Saat ini, situasi internasional sangat kompleks dengan banyak perkembangan, tantangan dan masalah baru,” kata Yang kepada Mogherini “Dengan latar belakang ini, krusial bagi China dan Uni Eropa untuk memperdalam kerja sama dan mengkoordinasikan posisi kebijakan tidak hanya menyangkut kepentingan bersama kedua belah pihak, namun juga sangat penting untuk hubungan internasional,” tambahnya.

Kedua belah pihak membahas meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dengan Korea Utara bergerak untuk mempercepat pengembangan senjata nuklirnya, serta perang melawan ISIS di Suriah. Mogherini mengatakan kepada wartawan bahwa mengakhiri perang di Suriah merupakan prioritas, dan dia dan Yang membahas secara detail dan mendalam tentang bagaimana secara aktif mendukung proses yang dipimpin PBB  untuk memperbaiki akses kemanusiaan ke Suriah.

Perundingan satu hari tersebut akan berlanjut pada  pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa-China yang dijadwalkan akan dilangsungkan di Brussels pada bulan Juni. Mogherini juga telah bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang, yang mengatakan bahwa masyarakat internasional akan mencontoh  bagaimana China dan Uni Eropa akan bekerja sama untuk mengatasi tantangan termasuk pemulihan ekonomi dunia, konflik global dan terorisme. [RZ]

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dukung Larangan Mudik, Angkasa Pura I Hentikan Sementara Penerbangan Penumpang

24 April 2020 - 13:54 WIB

Singapura Nol Korban Virus Corona, Bagaimana Caranya?

19 Maret 2020 - 21:59 WIB

Meksiko Akan Jual Pesawat Kepresidenan untuk Rawat Rakyat Miskin

2 Maret 2020 - 16:55 WIB

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador selalu bepergian dengan penerbangan komersial, bahkan duduk di kelas ekonomi (AFP/ALFREDO ESTRELLA)

Senator Aceh Fachrul Razi Minta Dukungan Uni Eropa Untuk Program Mantan Kombatan

31 Januari 2020 - 17:45 WIB

GENPPARI Dreams Unite the World Through the Bridge of Tourism

10 Januari 2020 - 13:07 WIB

Berobat Ke Gleneagles Penang

9 Januari 2020 - 17:24 WIB

Trending di Internasional