Wartanusa.id – Masyarakat Tionghoa di Indonesia mengalokasikan dana rata-rata sebesar 10,7 juta Rupiah dalam merayakan Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada hari Sabtu ini. Hal ini diketahui setelah survey yang diadakan oleh pemberi pinjaman swasta UOB Indonesia merlilis hasil survey tersebut Jumat (27/1).
Dari angka tersebut, lebih dari sepertiga dialokasikan untuk bepergian sementara 20 persen lainnya ditujukan untuk angpao (amplop berisi uang tunai) untuk kerabat dan orang tua. Survei ini melibatkan 500 responden yang berusia antara 18 sampai 55 tahun.
Berdasarkan hasil survey, uang yang diisikan kedalam amplop merah atau yang biasa disebut angpao berkisar antara Rp. 646.479 sampai Rp. 752.256 per angpao yang biasanya ditujukan untuk orang tua dan mertua bagi mereka yang sudah menikah.
Head of Personal Financial Services UOB Indonesia Lynn Ramli mengatakan bahwa kecenderungan masyarakat Indonesia untuk berwisata dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam beberapa tahun terakhir.
“Bertambahnya masyarakat khususnya kelas menengah – atas Indonesia telah memberikan manfaat positif bagi perekonomian negara ini, dan berwisata telah menjadi bagian dari gaya hidup yang signifikan bagi mereka. Sebagai bank yang memahami kebutuhan nasabah, UOB Indonesia meluncurkan berbagai program promosi wisata melalui kartu kredit UOB akhir tahun lalu untuk menyediakan kenyamanan bagi para nasabah,” ungkap Lynn.
Indonesia juga tercatat sebagai negara yang paling dermawan dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Dua puluh tujuh persen dari responden Indonesia mengatakan bahwa mereka akan mendonasikan uang angpao mereka.
“Masyarakat Indonesia memiliki nilai yang tinggi atas sikap dermawan. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, kebahagiaan terletak saat mereka dapat memberi dan berbagi. Nilai-nilai tersebut dapat lebih dirasakan dalam suasana hari raya seperti Tahun Baru Imlek, di mana mereka berbagi bukan hanya dengan keluarga dan kerabat, namun juga dengan mereka yang membutuhkan,” ungkapnya
Selain digunakan untuk berlibur dan memberikan angpao, 40 persen masyarakat Indonesia yang merayakan Tahun Baru Imlek berencana untuk berbelanja lebih banyak untuk keluarga.
(as)