Kanker prostat yang dibiarkan tidak diobati akan cepat berkembang. Bahkan bisa jadi kanker langsung menyebar ke kelenjar prostat dan juga ke jaringan lokal. Yang lebih mengerikan, kanker ini dapat menyebar ke hati dan paru-paru. Lalu, apa saja efek kanker prostat yang tidak diobati?
1. Kerusakan pada Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis atau lebih dikenal dengan vesikular sebagai kelenjar mani tidak dapat berfungsi baik dalam pembentukan air mani. Kerusakan yang diakibatkan kelenjar prostat akhirnya hanya akan memproduksi 70% dari total volume air mani.
Vesikula Seminalis terletak pada area panggul. Mereka yang sudah terjangkit kanker biasanya tidak menyadari karena kanker ini menyebar sangat lambat dari kelenjar prostat ke bagian tubuh lainnya. Untuk itulah, pria berusia diatas 60 tahun harus tetap melakukan tes kesehatan rutin meskipun tidak merasakan gejala apa-apa pada vesikula seminalis.
2. Dampak Buruk pada Rektum (Kandung Kemih)
Kandung kemih akan mengalami gangguan, terutama untuk produksi air seni. Kanker prostat akan menyerang vesikula seminalis dan rektum secara cepat sebelum merambat ke beberapa organ tubuh lainnya.
Bahkan, terkadang efek pada rektum tidak terdeteksi oleh penderita. Pasalnya, mereka mungkin merasa hanya sering buang air kecil dengan aliran dari urin yang berkurang. Efek yang sudah parah adalah saat penderita kesulitan buang air kecil, dan mereka masih merasa harus buang air kecil padahal sudah melakukannya.
3. Bisa Memunculkan Tumor Baru di Tulang
Sel-sel kanker menyebar ke tulang dengan melepaskan diri dari kelenjar prostat. Mereka tidak dapat terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh yang menurun. Sel-sel kanker ini kemudian menumbuhkan tumor baru di tulang.
Kanker dapat menyebar ke tulang manapun pada tubuh, tetapi efek terparah adalah tulang belakang. Bagian lain yang biasa terpapar sel kanker, adalah panggul, kaki bagian atas, lengan, serta tulang rusuk.
4. Meningkatkan Risiko Gangguan Jantung
Perawatan kanker prostat atau kanker apapun dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, atau penyempitan arteri yang mengalirkan darah ke jantung. Banyak dokter merekomendasikan pasien kanker untuk mendapatkan penilaian risiko jantung formal sebelum memutuskan metode pengobatan kanker.
Kemoterapi tertentu dapat meningkatkan risiko kardiomiopati atau serangan jantung. Radiasi, terutama ke area tubuh yang mencakup jantung, juga dapat meningkatkan risiko kardiomiopati dan serangan jantung.
5. Komplikasi Neurologis
Komplikasi neurologis muncul sebagai imbas pasien kanker prostat. 15-30 % metastasis adalah hasil dari sel kanker yang merambat melalui pleksus Batson ke tulang belakang lumbar. Penyakit metastasis di daerah lumbal dapat menyebabkan kompresi sumsum tulang belakang.
Metastasis ke bagian-bagian tubuh yang jauh terjadi pada kurang lebih 2% pasien dengan jenis kanker ini. Penyakit yang paling sering muncul dari metastasis otak karena kanker ini adalah Karsinoma leptomeningeal.
Untuk itulah perlu adanya pendeteksian dini untuk mencegah kanker sampai ke otak. Dokter perlu mempertimbangkan metastasis pada diagnosa.
Termasuk saat pasien mengalami nyeri di bagian punggung bawah atau sakit kepala berkepanjangan pada pria berusia lebih dari 50 tahun. Sedangkan kompresi sumsum tulang belakang memerlukan perawatan darurat dengan pengobatan kortikosteroid serta pereda nyeri sebelum akhirnya mendapat penanganan lanjutan.
6. Paru-paru
Proses penyebaran yang sampai ke paru-paru tentu hampir sama dengan proses penyebaran kanker dari prostat ke jantung. Kondisi akan lebih parah apabila paru-paru penderita tidak dalam kondisi prima, terutama mereka yang sudah lama menderita pneumonia.
Kanker prostat pada tahapan awal mungkin tidak memerlukan penanganan mendalam seperti radiasi atau kemoterapi. Pada proses ini, dokter akan menunda radiasi dengan memberikan pengobatan serta terus mengontrol kondisi pasien melalui tes darah.