Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Jabar · 18 Des 2019 22:08 WIB ·

Kehawatiran Masyarakat Nagreg Saat Datangnya Musim Hujan


 Kehawatiran Masyarakat Nagreg Saat Datangnya Musim Hujan Perbesar

Bandung. Wartanusa.id – Rabu 18/12/2019. Sebagian warga masyarakat Kec. Nagreg merasa khawatir akan terjadinya banjir bahkan longsor dengan datangnya musim penghujan, hal ini di sebabkan karena adanya beberapa pengusaha yang menjadikan beberapa lokasi pertambangan atau galian C di wilayah tersebut yang membuat masyarakat menjadi khawatir.

Deden Hidayat S.Ag. salah seorang tokoh masyarakat Nagreg yang juga merupakan salah satu pemerhati Lingkungan menyampaikan, “kekhawatirannya akan dampak dari galian yang ada di kecamatan Nagreg, apalagi seperti musim penghujan saat ini, lebih lanjut deden menjelaskan Bahwa menjaga lingkungan dan melestarikan alam adalah tanggung jawab semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah”. Selain itu juga bahwa kita jangan pernah menganggap dampak dari galian itu adalah hal biasa tetapi mempunyai dampak yang sangat besar dari mulai ancaman terjadinya kekeringan, bencana alam, banjir dan longsor bisa datang kapan saja.

 

Selain hal tersebut kerugian materi bahkan sampai korban jiwa bukan hal yang mustahil akan terjadi apabila Galian tersebut terus menerus di lakukan, di samping itu Deden mengatakan “apabila memang para pengusaha galian sudah mempunyai kelengkapan izin Deden mengharapkan para pengusaha serta pemerintahan setempat agar bisa transfaran dalam Grand Desain supaya jelas dan masyarakat bisa memahami, bukan hanya judulnya saja penataan tapi Grand Desain kedepannya tidak ada”, ungkap deden kepada wartawan kami.

Pada tanggal 16/12/2019 Camat Nagreg Wawan Setiawan S.Sos.MM., juga angkat bicara menghimbau kepada seluruh pengusaha galian agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana Alam baik itu banjir maupun longsor, dan pihaknya minta kepada seluruh pengusaha galian agar senantiasa menciptakan suasana yang aman, nyaman serta memperhatikan kebersihan jalan. Lebih lanjut Camat Nagreg mengatakan bahwa Armada yang keluar dari lokasi galian, itu dipastikan harus bersih terutama ban-ban yang harus di perhatikan serta di himbau juga agar muatannya tidak over kapasitas atau terlalu penuh, karena jika hal tersebut tidak di perhatikan akan membuat muatan tanah tercecer dan juga jalan menjadi licin sehingga bisa merugikan dan membahayakan pengguna jalan.

 

Selain itu Camat Nagreg mewakili jajaran MUSPIKA menghimbau kepada seluruh pengusaha galian bahwa pihaknya agar dan ingin Kecamatan Nagreg ini kondusif dan juga senantiasa pihak pengusaha galian bisa mendengar Aspirasi masyarakat baik itu tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kepala desa untuk sama-sama menciptakan suasana yang kondusif. Adapun Camat Nagreg juga menambahkan apabila ada para pengusaha galian yang tidak menjalankan himbauan di atas maka pihaknya tidak segan-segan akan melapor dan menginformasikan kepada aparatur pemerintahan yang ada di atas untuk agar segera menutup perusahaan galian tersebut.

Pada hari yg sama H.Yamin selaku Pimpinan PT. AL Yamin sebagai salah satu perusahaan galian yang ada dikecamatan Nagreg, menuturkan kepada salah satunya wartawan dari media kami, “Berkaitan dengan izin galian bahwa pihaknya H.Yamin mengatakan semuanya sudah lengkap secara prosuderal hal ini di buktikan dengan adanya sarana-sarana penunjang seperti plang-plang perizinan serta rambu-rambu di pasang semua”, sedangkan berkaitan dengan menghadapi musim penghujan pihaknya melaui kepala tekhnik perusahaan telah membuat tiga embung air atau tempat penampungan air, hal ini menurutnya sangat penting di kala musim penghujan untuk menghindari banjir serta memperkecil intensitas air yang keluar dari area galian tersebut.

 

Disinggung mengenai grand desain atau tujuan dari penataan tersebut H.Yamin mengatakan lebih lanjut bahwa Nagreg merupakan pintu gerbang masuk kabupaten serta kota Bandung, H.Yamin telah melakukan pembicaraan secara persuasif dengan BAPEDA Jabar yang insya Alloh di lokasi galianya akan di bangun Universitas sebagai sarana penunjang pendidikan, juga terminal kelas A serta pasar. Terakhir H.Yamin mengharapkan untuk langkah-langkahnya terkait teknis serta aturan usaha galian bisa di ikuti pengusaha-pengusaha galian yang ada di kecamatan Nagreg guna menjaga kondusifitas serta bisa memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat yang ada di kecamatan Nagreg, pungkasnya. (Iman fs)

Artikel ini telah dibaca 817 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejari Langsa Tetapkan Empat Tersangka Kasus Korupsi Jembatan Hutan Mangrove

19 Juni 2025 - 18:21 WIB

Polemik Empat Pulau Berakhir, PWI Aceh Apresiasi Peran Wartawan

18 Juni 2025 - 15:23 WIB

H. Ilham Pangestu Ajak Ulama dan Rakyat Aceh Do’akan Perjuangan Mualem dan Forbes

15 Juni 2025 - 23:05 WIB

FOPISA Minta DPRA & Pemerintah Aceh Tinjau Kembali Rekomendasi Pergantian Pejabat Utama PTPN IV Regional 6

15 Juni 2025 - 13:46 WIB

Idul Adha 1446 H, PWI Langsa Sembelih Tiga Ekor Sapi

4 Juni 2025 - 19:47 WIB

PWI Aceh: Status Empat Pulau di Aceh Singkil jangan Jadi ‘Jualan’ Politisi

4 Juni 2025 - 16:35 WIB

Trending di Aceh