Wartanusa.id – Tiga orang terduga teroris di Tangsel (Tangerang Selatan) ditembak mati oleh anggota densus 88 pada saat penggerebekan yang dilakukan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12). Menurut laporan, bom aktif ditemukan di salah satu rumah kontrakan tempat dimanat terduga teroris tinggal.
Baku tembak pun tak bisa dielakkan yang akhirnya menyasar ke tiga terduga teroris. Satu dari keempat terduga teroris berhasil diamankan oleh petugas. Menurut kesaksian polisi di tempat kejadian perkara (TKP), pelaku berupaya menembaki petugas, maka dari itu baku tembak pun akhirnya terjadi.
“Tiba-tiba seseorang melemparkan sesuatu kepada petugas kami dan itu adalah bom buatan, tapi tidak meledak dan ada tembakan dari dalam,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Rikwanto.
“Petugas kami pun menanggapi serangan tersebut, dan tiga orang (di dalam rumah) tewas,” tambahnya.
Rikwanto mengatakan kepolisian tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa bahan peledak tersebut rencananya akan diledakkan dalam serangan selama libur Natal dan tahun baru.
Polisi belum mengungkapkan berapa banyak bom yang ditemukan di salah satu rumah kontrakan di daerah Tangerang Selatan itu. Insiden ini terjadi kurang dari dua minggu setelah polisi menangkap empat terduga teroris, termasuk seorang ‘pengantin’ wanita dan sebuah bom di kawasan Bekasi.
Menurut Rikwanto, kelompok teroris yang berhasil dilumpuhkan di Tangerang Selatan pagi tadi memiliki keterikatan dengan jaringan teroris Bekasi.
Bukan kali pertama ini teror bom di tangsel terjadi, pada tahun 2009 lalu terduga teroris Saefudin Zuhri tewas diterjang timah panas densus 88 di salah satu rumah di kawasan Ciputat, dekat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mundur kebelakang pada tahun 2005 terjadi ledakan bom di halaman rumah Ketua Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril.
Pada 25 Agustus 2009 terjadi penangkapan teroris di daerah Pamulang, terjadi kejar-kejaran petugas dan terduga teroris. Beberapa bulan kemudian tepatnya 9 Oktober 2009, ada dua terduga teroris yang tewas ditembak. Lanjut 9 Maret 2010, ada 2 penggerebekan salah satunya di sebuah warnet yang diakhiri dengan tewasnya tersangka teroris karena ditembak oleh aparat. 31 Desember 2013, di malam pergantian tahun ini terjadi kejar-kejaran antara aparat dan tersangka teroris yang berakhir dengan 6 tersangka teroris tewas diterjang peluru panas aparat.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono rencana teror bom ini akan diledakkan pada akhir tahun ini di pos polisi lalu lintas di dekat Rumah Sakit Eka berdasarkan pengakuan salah satu pelaku yang berhasil diamankan berinisial AN di Jalan Raya Serpong pagi tadi.
(as)