Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mempertanyakan apa yang salah dari permintaan maaf atas musibah yang menimpa Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo tempo hari.
Baginya, kejadian yang tidak mengenakan itu ialah suatu musibah, begitulah dasar ajaran agama.
“Namanya kejadian yang tidak mengenakan itu menurut islam agama yang saya anut adalah musibah, kejadian yang menimpa Edhy adalah musibah bagi yang bersangkutan karena kehilapannya.–” twitt Sufmi di akun twitternya @Don_dasco (28/11/2020)
Dalam twitt tersebut Sufmi mempertanyakan apa ungkapan permintaan maaf salah? Jika salah, ia juga minta maaf akan itu.
“– Apa yang salah dari ungkapan permohonan maaf saya? Jika ini masih dianggap salah juga, saya minta maaf lagi…”, begitu akhir twitt Sufmi
Bukan tanpa alasan, Paska ditangkapnya Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu dini hari (25/11) terkait dugaan kasus suap benih lobster, Sufmi men-twitt permintaan maaf atas kekhilapan yang di lakukan Edhy, namun permintaan maaf itu di anggap salah oleh netizen.
Netizen berpendapat, korupsi bukan suatu musibah.
“Ini bukan musibah broo, Korupsi itu dengan sadar dilakukan, narasi ente payah,” tulis @ghani****
“Korupsi itu bukan musibah bos. Tapi perilaku buruk yang seharusnya jauh jauh hari sudah memahami. Koruptor koq musibah. Bagimana cara anda memberi pembelaan,” tulis @hukum***
Bahkan komika dan juga sineas Ernest Prakarsa juga turut pernyataan Sufmi Dasco, “DIPERKOSA dibilang digagahi. KORUPSI disebut musibah. Memuakkan sekali saat kata-kata dipelintir untuk memperhalus kejahatan”,tulis Ernest do akun twitternya @ernestprakarsa, Kamis (26/11/2020).
(F.Minaldo)