Rempah – rempah dahulunya sangat banyak di cari orang, bahkan Negara kita di jajah karena ingin mendapatkan rempah – rempah ini, salah satunya yaitu kunyit. Telah lama di kenal bahwa kunyit dapat mencegah tejadinya kanker. Karena di dalam kunyit terkandung senyawa bernama Kurkumin, senyawa yang bertanggung atas kuningnya warna kunyit.
Di Asia sendiri, kunyit terkenal sebagi bahan bumbu dapur, terutama Negara India, bila di bandingkan oleh Negara Amerika Serikat. Akan tetapi di Negara Amerika sana kunyit juga di gunakan untuk pengobatan. Para ahli di sana menemukan bahwa kunyit memiliki banyak senyawa yang dapat mengurangi peradangan dan juga memperbaiki persendian.
Penelitian juga pernah di lakukan sejak tiga decade lalu. Di situs Daily Health pernah menyebutkan para pakar telah melakukan penelitian pada tahun 1989 dan menemukan suplemen yang terbuat dari kunyit jauh lebih efektif, seperti mengobati penyakit Maag dan gangguan pencernaan lainnya di banding dengan placebo.
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 20 tahun yang lalu. Penelitian kembali di lakukan untuk mencari manfaat kunyit, yaitu mencegah terjadinya serangan jantung.
Pada tahun 2012, studi ini melibatkan 121 jiwa yang telah menjalani operasi bypass pada tahun 2009 – 2011.
Peneliti membagi pasien menjadi dua bagian, yang satu di beri kapsul yang mengandung Kurkumin dan yang satu lagi di beri kapsul yang mengandung placebo. Kedua bagian pasien ini di haruskan meminum 3 hari sebelum menjalani operasi dan 5 hari sesudah operasi bypass.
Reuters melaporkan, pasien yang meminum placebo mengalami serangan jantung kembali di bandingkan dengan pasien yang meminum Kurkumin. Perbandingannya memang hanya 30 dan 13 persen, tetapi hal ini menunjukan bahwa kunyit dapat mempengaruhi kesehatan.
Masih di tahun 2012, para peneliti melakukan uji coba kunyit untuk penyakit Diabetes tipe 2. Seperti yang di kutip oleh Huffington Post, pada selasa 9-5-2017. Menyebutkan bahwa lebih dari 9 penderita diabetes yang mengkonsumsi Kurkumin, jauh dari tanda – tanda akan mengindap kembali diabetes tipe 2, selama dia mampu untuk makan, berolah raga, dan tidak memiliki keturunan diabetes.
