
Lampung Timur – Tim medis Rumah Sakit AKA Medika Dompet Dhuafa yang terdiri dari beberapa Perawat dan Bidan bergerak cepat menyambangi rumah sederhana yang belakangan diketahui merupakan tempat tinggal mbah Kiyar (70). Dikabarkan mbah Kiyar merupakan salah seorang dhuafa yang kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat sejak 6 Tahun terakhir dan tidak pernah mendapatkan layanan kesehatan sama sekali. Setelah berhasil membawa mbah Kiyar ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono, pemeriksaan kondisi kesehatan serta tindakan rontgent pun langsung dilakukan oleh Tim medis Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui kondisi kesehatan Pak Kiyar baik, namun patah kaki yang dideritanya cukup parah,“Pak Kiyar sehat, namun kaki kanannya mengalami pengecilan tulang akibat sudah lama tidak berfungsi.“ Terang dokter Irwan.
Sebelumnya, sempat menjadi viral di media sosial kisah kehidupan mbah Kiyar, yang menyita perhatian warga Desa Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur karena mampu bertahan hidup sebatang kara, mengarungi peliknya kehidupan dengan ketidaksempurnaan fisik yang sudah ditakdirkan kepadanya. Salah satu kaki mbah Kiyar patah, akibat insiden kecelakaan yang dialami pada tahun 2011 silam.
Biaya yang terlalu tinggi juga dirasa masih menjadi penghalang bagi sebagian warga yang berada dibawah garis kemiskinan seperti mbah Kiyar untuk melakukan pengobatan. Akibatnya luka itu pun dibiarkan bertahun-tahun, hingga mbah Kiyar kini tidak mampu lagi berjalan seperti kebanyakan orang.
Meskipun hidup dengan segala keterbatasan, mbah Kiyar sadar harus bisa melakukan segala sesuatu dengan tangannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Kendati demikian tidak sedikit pula warga sekitar yang merasa iba memberi bantuan dengan mendatangi kediaman mbah Kiyar.
“Mbah Kiyar itu sebenernya tidak ada hubungan keluarga dengan saya, tapi saya kasihan aja melihat kondisi dia,” Tutur Pak Sareh, Tetangga mbah Kiyar.
Seperti yang diutarakan oleh Direktur Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono, drg. Wahyu Prabowo, “Rumah Sakit AKA sangat konsen atas kejadian-kejadian seperti ini, Sasaran kami memang kaum dhuafa, jadi setelah saya mendengar ada warga sekitar sini yang masuk dalam kategori dhuafa dan layak dibantu, saya langsung membentuk tim untuk menjemput” Ujar Wahyu.
Sudah seharusnya dalam hal ini Pemerintah Kabupaten lebih serius lagi menangani kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat dan sudah sepatutnya pula Pemerintah mendukung penuh program –program rumah sakit swasta yang sejalan dengan program pemerintah setempat.