Wartanusa.id – Langsa | Kondisi Pusat Jajanan Kota Langsa yang dikelola pihak ke 3 sekitar 5 bulan lalu mengakibatkan pengunjung tidak ramai dan pendapatan berkurang sejak fasilitas dan sarana yang ada tidak difungsikan.
Salah seorang pedagang di Pusat Jajanan Kota Langsa, Ahyar, kepada wartawan. Jum’at (24/07/2020). Mengatakan bahwa TV tidak hidup, Wifi tidak tersedia, meja kursi belum diganti, kebersihan tidak terjaga, kotor dan banyak sampah tidak diurus oleh pengelola.
Dulu katanya mau dipenuhi, kan ini untuk kenyamanan pengunjung, kalau pengunjung nyaman kemungkinan datang lagi otomatis putaran ekonomi bergerak,” ucap Ahyar
Disisi lain Ahyar juga tidak menampik kalau kondisi pusat jajanan saat ini tidak sebersih yang lalu. Dan ini sangat berpengaruh terhadap datangnya pengunjung.
“Kalau dulu sehari kami bisa dapat 1 sampai 1.5 juta. Sekarang malah nombok, paling banyak 300 ribu,” ungkap Ahyar.
Sementara, Ketua Komisi IV DPRK Langsa, T Helmi Mirza, kepada wartawan menyebutkan bahwa pusat kuliner yang menjadi icon Kota Langsa dan dibangun dengan dana miliaran bagaikan tak berkembang dan hidup.
“Tidak lagi terlihat ramainya konsumen atau pengunjung dilokasi pusat kuliner jajanan ini bila dibandingkan dengan masa-masa awal beroperasi,” ujar Helmi.
Menurutnya, kawasan itu memerupakan tempat hilir mudik pemberhentian tamu dari perjalanan dan singgah untuk makan atau membeli oleh-oleh baik dari wilayah Barat maupun Timur Aceh dan daerah Provinsi tetangga.
“Kalau tidak salah dahulu setiap orang dari barat mau ke Medan pasti mampir dulu, terkenal dengan telur kocok,” kata T Helmi yang juga merupakan Ketua Tim Pansus PAD.
Kondisi pusat jajanan kebanggaan warga Kota Langsa itu saat ini terbengkalai dan beroperasi tak optimal. Dirinya sebagai anggota dewan yang mewakili masyarakat sangat menyayangkan hal itu terjadi.
Selain itu, dirinya juga menyebut jika sistem pengelolaannya diserahkan kepada pihak ke 3 yang patut kita duga tidak profesional oleh Pemko Langsa.
“Coba kroscek ke dinas pendapatan untuk informasi lebih jelas, saya dengar pembayarannya juga belum dilunaskan oleh pihak ke 3 itu,” tutup politisi PNA ini.