
Wartanusa.com – Belum genap 6 bulan setelah tewasnya seorang anggota polisi oleh atlet MMA asal Prancis, Amokrane Sabet, di daerah Kuta, kini terjadi lagi kasus serupa. Namun tewas nya anggota polisi kali ini bukan kerena tusukan, seperti yang dilakukan Amokrane dulu melainkan karena kasus pengeroyokan oleh dua turis asing berwarga negara Australia.
Adalah Aipda Wayan Sudarsa, angota Satlantas Polresta Denpasar yang tewas dikeroyok oleh David James Taylor dan Sara Cannor di sekitaran pantai Legian Kuta pada hari Rabu dinihari (17/8) sekitar pukul 03.45 wita. Menurut informasi dari para saksi yang didapat, sebelumnya antara korban dan para tersangka sempat terjadi percek-cokan atau perang mulut. Hingga berujung pada pemukulan oleh para tersangka dengan menggunakan pecahan botol minuman.
Dikonfirmasi di tempat terpisah, Kapolresta Denpasar, Kombespol Hadi Purnomo mengatakan bahwa pembunuhan Aipda Wayan Sudarsa oleh tersangka Sara Connor asal Australia dan David Taylor asal Inggris disebabkan oleh kesalah pahaman.
Menurut Kapolresta Denpasar tersebut, kejadian berawal ketika pada pukul 21.00 wita Sara dan David pergi ke pantai Legian, Kuta untuk bersantai. Tidak lupa mereka membeli beberapa bir untuk menemani malam.

Lalu mereka berdua menuju bibir pantai untuk berpacaran, dan tas milik Sara ditinggal di tempat pertama mereka bercengkrama. Tidak lama setelah itu Sara panik dan berteriak minta tolong karena tas miliknya tidak berada pada tempat ia menaruh sebelumnya.
Kebetulan pada saat itu Aipda Wayan Sudarsa sedang melakukan patroli di tempat tersebut langsung menuju tempat dimana Sara berteriak. Ketika didatangi, Sara bertanya kepada Aipda Wayan, “Apakah Bapak tahu tas saya?” kemudian dijawab oleh Aipda Wayan, “saya tidak tahu nyonya” Tersangka Sara tidak percaya dan tetap bersikukuh. “Bapak Harus Tahu, bapak harus tahu..” kata Sara,” kata Hadi menirukan seruan Sara dalam penyidikan di Satreskrim Polresta Denpasar.

Namun kesalah pahaman terjadi ketika David yang curiga karena tidak ada siapa-siapa di tempat itu dan hanya ada seorang polisi saja, David pun mengira Aipda Wayan adalah polisi gadungan. Karena mengira Aipda Wayan adalah polisi gadungan, David pun menggeledah korban. Karena merasa tidak bersalah maka Korban mendorong David hingga terjatuh.
Setelah itu terjadi perang kata-kata, hingga akhirnya berujung pada pemukulan oleh tersangka kepada korban. Merasa tidak bersalah, korban membalas melakukan pukulan. Namun karena kalah tenaga, akhirnya korban harus tersungkur kerena pukulan botol minuman tadi yang mengenai kepala korban.
Melihat korban tersungkur, kemudian para tersangka melarikan diri dan sempat menjadi buron selama 2 hari hingga terjadi penangkapan para tersangka oleh anggota Reskrim Polda Bali dan Tim Buser yang dipimpin Kasubdit III AKBP Masdianto pada hari Jumat (19/8) di depan Konsulat Australia, Denpasar.
Hasil interogasi terhadap para tersangka terkuak bahwa pada saat kejadian, Sara Connor sedang dalam kondisi terpengaruh alkohol alias mabuk. Hal itu dia ungkapkan kepada petugas kepolisian ketika menginterogasi, “Saya tidak tahu apa yang terjadi pada saat itu, semuanya terjadi begitu cepat” ungkap Sara kepada petugas. Ketika ditanyai apakah David adalah teman dekatnya, ia pun meng-iya kan.