Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Headlines · 24 Agu 2016 10:08 WIB ·

(Lagi) Anggota Polisi Tewas Dianiaya Turis Asing di Kuta


 Kombes Pol hadi Purnomo , Kapolresta Denpasar dalam penjelasannya kepada media terkait kematian anggotanya oleh turis asing Perbesar

Kombes Pol hadi Purnomo , Kapolresta Denpasar dalam penjelasannya kepada media terkait kematian anggotanya oleh turis asing

Sara Connor (kiri) dan David Taylor (kanan), para tersangka pembunuhan polisi Aipda Wayan Sudarsa di pantai Legian, Kuta. (17/8)
Sara Connor (kiri) dan David Taylor (kanan), para tersangka pembunuhan polisi Aipda Wayan Sudarsa di pantai Legian, Kuta. (17/8)

Wartanusa.com – Belum genap 6 bulan setelah tewasnya seorang anggota polisi oleh atlet MMA asal Prancis, Amokrane Sabet, di daerah Kuta, kini terjadi lagi kasus serupa. Namun tewas nya anggota polisi kali ini bukan kerena tusukan, seperti yang dilakukan Amokrane dulu melainkan karena kasus pengeroyokan oleh dua turis asing berwarga negara Australia.

Adalah Aipda Wayan Sudarsa, angota Satlantas Polresta Denpasar yang tewas dikeroyok oleh David James Taylor dan Sara Cannor di sekitaran pantai Legian Kuta pada hari Rabu dinihari (17/8) sekitar pukul 03.45 wita. Menurut informasi dari para saksi yang didapat, sebelumnya antara korban dan para tersangka sempat terjadi percek-cokan atau perang mulut. Hingga berujung pada pemukulan oleh para tersangka dengan menggunakan pecahan botol minuman.

Dikonfirmasi di tempat terpisah, Kapolresta Denpasar, Kombespol Hadi Purnomo mengatakan bahwa pembunuhan Aipda Wayan Sudarsa oleh tersangka Sara Connor asal Australia dan David Taylor asal Inggris disebabkan oleh kesalah pahaman.

Menurut Kapolresta Denpasar tersebut, kejadian berawal ketika pada pukul 21.00 wita Sara dan David pergi ke pantai Legian, Kuta untuk bersantai. Tidak lupa mereka membeli beberapa bir untuk menemani malam.

Aipda Wayan Sudarsa, (semasa hidup).
Aipda Wayan Sudarsa, (semasa hidup).

Lalu mereka berdua menuju bibir pantai untuk berpacaran, dan tas milik Sara ditinggal di tempat pertama mereka bercengkrama. Tidak lama setelah itu Sara panik dan berteriak minta tolong karena tas miliknya tidak berada pada tempat ia menaruh sebelumnya.

Kebetulan pada saat itu Aipda Wayan Sudarsa sedang melakukan patroli di tempat tersebut langsung menuju tempat dimana Sara berteriak. Ketika didatangi, Sara bertanya kepada Aipda Wayan, “Apakah Bapak tahu tas saya?” kemudian dijawab oleh Aipda Wayan, “saya tidak tahu nyonya” Tersangka Sara tidak percaya dan tetap bersikukuh. “Bapak Harus Tahu, bapak harus tahu..” kata Sara,” kata Hadi menirukan seruan Sara dalam penyidikan di Satreskrim Polresta Denpasar.

Kombes Pol hadi Purnomo , Kapolresta Denpasar dalam penjelasannya kepada media terkait kematian anggotanya oleh turis asing
Kombes Pol hadi Purnomo , Kapolresta Denpasar dalam penjelasannya kepada media terkait kematian anggotanya oleh turis asing

Namun kesalah pahaman terjadi ketika David yang curiga karena tidak ada siapa-siapa di tempat itu dan hanya ada seorang polisi saja, David pun mengira Aipda Wayan adalah polisi gadungan. Karena mengira Aipda Wayan adalah polisi gadungan, David pun menggeledah korban. Karena merasa tidak bersalah maka Korban mendorong David hingga terjatuh.

Setelah itu terjadi perang kata-kata, hingga akhirnya berujung pada pemukulan oleh tersangka kepada korban. Merasa tidak bersalah, korban membalas melakukan pukulan. Namun karena kalah tenaga, akhirnya korban harus tersungkur kerena pukulan botol minuman tadi yang mengenai kepala korban.

Melihat korban tersungkur, kemudian para tersangka melarikan diri dan sempat menjadi buron selama 2 hari hingga terjadi penangkapan para tersangka oleh anggota Reskrim Polda Bali dan Tim Buser yang dipimpin Kasubdit III AKBP Masdianto pada hari Jumat (19/8) di depan Konsulat Australia, Denpasar.

Hasil interogasi terhadap para tersangka terkuak bahwa pada saat kejadian, Sara Connor sedang dalam kondisi terpengaruh alkohol alias mabuk. Hal itu dia ungkapkan kepada petugas kepolisian ketika menginterogasi, “Saya tidak tahu apa yang terjadi pada saat itu, semuanya terjadi begitu cepat” ungkap Sara kepada petugas. Ketika ditanyai apakah David adalah teman dekatnya, ia pun meng-iya kan.

 

 

Artikel ini telah dibaca 95 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejari Langsa Tetapkan Empat Tersangka Kasus Korupsi Jembatan Hutan Mangrove

19 Juni 2025 - 18:21 WIB

Polemik Empat Pulau Berakhir, PWI Aceh Apresiasi Peran Wartawan

18 Juni 2025 - 15:23 WIB

H. Ilham Pangestu Ajak Ulama dan Rakyat Aceh Do’akan Perjuangan Mualem dan Forbes

15 Juni 2025 - 23:05 WIB

FOPISA Minta DPRA & Pemerintah Aceh Tinjau Kembali Rekomendasi Pergantian Pejabat Utama PTPN IV Regional 6

15 Juni 2025 - 13:46 WIB

Idul Adha 1446 H, PWI Langsa Sembelih Tiga Ekor Sapi

4 Juni 2025 - 19:47 WIB

PWI Aceh: Status Empat Pulau di Aceh Singkil jangan Jadi ‘Jualan’ Politisi

4 Juni 2025 - 16:35 WIB

Trending di Aceh