Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Kesehatan · 2 Mar 2020 15:04 WIB ·

Kelainan Otak pada Orang yang Tidak Punya Malu


 Kelainan Otak pada Orang yang Tidak Punya Malu Perbesar

Wartanusa.id | Dalam laboratoriumnya di University of California, Sturm dan timnya menemukan bahwa perasaan malu yang muncul bersama pengalaman, terisolasi dalam jaringan sebesar ibu jari di dalam otak.

Pada orang yang tidak tahu malu, termasuk mereka yang menderita demensia, wilayah otak tersebut jauh lebih kecil dibanding normal. “Daerah itu sebenarnya sangat penting bagi reaksi ini,” kata Sturm. “Ketika Anda kehilangan bagian itu, Anda tak punya lagi respons malu.”

Pusat perasaan malu itu terfokus pada daerah yang disebut pregenual anterior cingulate cortex, jaringan yang terletak jauh di dalam otak. Daerah itu terlibat dalam mengatur banyak fungsi otomatis manusia, seperti berkeringat, denyut jantung, dan bernapas, tapi juga punya andil dalam berbagai fungsi berpikir, termasuk emosi, perilaku mencari penghargaan, dan pengambilan keputusan. “Bagian itu mempunyai peran ganda, baik reaksi motorik maupun visceral,” kata Sturm.

Ukuran dan bentuk wilayah otak dekat jaringan korteks itu diasosiasikan dengan perbedaan kepribadian. Para ilmuwan yakin, semakin besar bagian otak tersebut, semakin kuat pula fungsi yang diasosiasikannya. Sebagai contoh, orang berkepribadian ekstrover memiliki pusat pengolahan penghargaan yang lebih besar, sedangkan orang yang ragu-ragu dan pemalu mempunyai pusat pendeteksi kesalahan yang lebih besar. Orang yang pemaaf memiliki bagian otak lebih besar menyangkut pemahaman tentang keyakinan orang lain.

Para penderita demensia cenderung memiliki tingkat malu yang lebih rendah, bahkan ketika menyaksikan rekaman video mereka menyanyikan lagu yang tidak jelas nadanya. Bagi orang yang telah pikun, mencomoti makanan dari piring orang lain bukanlah tindakan yang memalukan. Ketika Sturm memindai otak mereka, ia menemukan bahwa partisipan studi yang tidak punya malu itu mempunyai daerah malu yang jauh lebih kecil pada cingulate cortex otak mereka. (tmp)

Artikel ini telah dibaca 324 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Klinik Keluarga Juara Favorit 2 Video Konten BPJS Kesehatan Se Aceh-Sumut

19 Februari 2025 - 18:49 WIB

FIK Universitas Teuku Umar dan UNICEF Jajaki Kerjasama Bidang Kesehatan

18 Januari 2025 - 12:07 WIB

BPJS Kesehatan: Benefit JKN Sudah Lengkap, Tambahan Bisa melalui Asuransi Swasta

18 Januari 2025 - 01:11 WIB

87 Mahasiswa Prodi Kesmas FIK UTU PBL I di Aceh Besar

17 Januari 2025 - 08:55 WIB

BPMA dan Medco E&P kembali Buka Layanan Kesehatan Gratis

29 Agustus 2024 - 20:15 WIB

BPJS Kesehatan: Penerbitan SIM Harus Miliki Kepesertaan Aktif JKN

26 Juni 2024 - 00:56 WIB

Trending di Aceh