Wartanusa.id – Kepolisian telah menangkap dua orang pria yang diduga menjadi aktor dibalik pembunuhan sadis Pulomas, Selasa (27/12). Tersangka ditangkap polisi di Bekasi, Rabu siang (28/12). Kepala Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan kabar tertangkapnya dua orang pelaku pembunuhan sadis Pulomas itu, “Itu benar, dua orang telah ditangkap di Tambun. Saya dalam perjalanan ke sana sekarang,” katanya, Rabu.(28/12).
Kedua tersangka yang ditangkap adalah Ramlan Butarbutar alias Pincang dan Erwin Situmorang. Mereka ditangkap di rumah saudara dari Ramlan. Diduga pelaku pembunuhan sadis di Pulogadung berjumlah empat orang, kepolisian hingga kini masih berupaya mencari dua orang buronan lainnya.
Enam orang ditemukan tewas di dalam sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara No. 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Keenam orang tersebut masing-masing Dodi Triyono (59), Diona Arika Andra (16), Dianita Gemma Dalfayla (9), Amel, Yanto, dan Tasrok. Kepolisian mengatakan bahwa keenam korban meninggal karena kehabisan udara setelah kesebelas korban dianiaya dengan disetrum dan ditusuk benda tajam. Kemudian korban lalu disekap ke dalam toilet yang berukuran 1,5×1,5 meter.
Sementara itu, kelima korban yang selamat adalah Emi, Zanette Kalila, Santu, dan Fitriani dan Windy yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Berdasarkan rekaman CCTV yang ditemukan yang terpasang di rumah, ada sekitar tiga sampai empat orang yang diduga menjadi pelaku yang datang kerumah pada Senin sore (26/12).
Ketiga korban tewas yakni Dodi Triyono (59), Diona Arika Andra (16), Dianita Gemma Dalfayla (9) siang ini sudah dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan. Sedangkan Amelia Calista Putri (9) dimakamkan di TPU Jatisari, Bekasi.
Sementara itu korban selamat Zanette Kalila yang merupakan putri kedua korban hingga kini masih dalam keadaan shock atas kejadian yang dialaminya beserta keluarganya. Zanette atau yang akrab disapa Anet merupakan putri dari almarhum Dodi Triyono yang juga penyandang tunarungu itu selamat dari penyiksaan karena berinisiatif untuk selalu di dekat air.
Selain itu, almarhumah Diona sang kakak di akhir hayatnya terus menguatkan sang adik untuk tetap sadar dan bertahan.
Kesebelas korban Pembunuhan Sadis Pulomas itu disekap di dalam kamar mandi. Sebelum disekap, beberapa orang menerima luka senjata tajam dan menerima setruman sebelum dikunci selama satu hari di kamar mandi,
(as)