Berganti-ganti pasangan dinilai sebagai salah satu penyebab penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan juga HIV/AIDS. Di Indonesia sendiri pengidap IMS tiap tahun selalu bertambah jumlahnya.
Menurut Persatuan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), IMS adalah jenis infeksi yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Nah, untuk menghindari penyakit tersebut, kondom disebut sebagai alat yang mampu untuk mencegah IMS dan HIV/AIDS.
Tak hanya itu, diketahui kondom juga merupakan salah satu alat kontrasepsi yang diminati karena tidak memengaruhi hormon wanita
“Kondom sebagai alat kontrasepsi sudah tidak diragukan lagi memiliki dua fungsi utama yaitu mencegah IMS dan HIV, serta sebagai alat kontrasepsi untuk KB,” ujar Brand Manager Kondom Sutra, Daniel Tirta.
Namun, ada beberapa mitos yang berkembang di masyarakat mengenai kondom. Berikut beberapa mitos terkait kondom yang perlu dipahami, dikutip dari laman The Health Site, pada hari Selasa (26/6).
1. Tidak akan hamil saat pasangan menarik keluar sebelum ejakulasi
Itu adalah mitos dan tidak benar sama sekali. Beberapa ejakulasi mengandung sperma yang dapat diproduksi sebelum meraih orgasme dan itu cukup memicu kehamilan yang tidak diinginkan.
2. Menggunakan kondom mengurangi kenikmatan bercinta
Hal ini tidak benar. Sebuah studi dari indiana University School of Public Health menunjukkan bahwa pria dapat dengan mudah ereksi dan orgasme meski mengenakan kondom, bukan sebaliknya.












