Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Travel · 27 Jun 2018 07:36 WIB ·

Grande Mosquée de Paris, Masjid Raya Paris Saksi Nyata Peradaban Islam di Paris


 Grande Mosquée de Paris, Masjid Raya Paris Saksi Nyata Peradaban Islam di Paris Perbesar

Maka, usai Perang Dunia I tepatnya tahun 1922, peletakan batu pertama dilakukan di daerah jardin des Plantes, Paris, yang menjadi lokasi berdirinya masjid sebagai penghormatan kepada 70.000 umat Muslim yang dianggap sebagai pahlawan Perancis.

Empat tahun kemudian tepatnya tanggal 16 Juli tahun 1926, rumah ibadah dengan insipirasi dari Masjid El-Qaraouiyyin di Maroko yang merupakan salah satu Masjid tertua di dunia, resmi didirikan. Presiden Perancis Gaston Doumergue dan Sultan Maroko Moulay Youssef meresmikan Masjid terbesar pertama di Paris.

Seperti di lansir di laman Penanegeri.com, Grande Mosquée de Paris juga memiliki madrasah, ruang admistrasi, ruang pertemuan hingga perpustakaan.

Di bagian kedua masjid, pilar-pilar berbaris sepanjang lorong dengan lantai keramik dan di tengahnya terdapat teras besar (balkon) terbuka. Di bagian kedua inilah ruang ibadah dengan dekorasi dari berbagai dunia Islam menyatu. Masjid Paris tersebut terlihat bersih dan rapi.

Di areal Masjid Paris ini, tak hanya menjadi tempat ibadah saja, namun juga institut pendidikan. Juga banyak turis yang mengunjungi Masjid ini. Kabarnya, justru tempat ini yang paling menarik turis dan penduduk setempat untuk mendatanginya.

Muffti Dalil Boubakeur selaku pengurus Masjid Raya Paris kepada media (25/6) menjelaskan, meskipun Islam menjadi minoritas di Paris, tapi Masjid ini selalu ramai dikunjungi wisatawan non muslim meski sekedar untuk mengabadikan foto di areal Masjid ini.

“Kami, pengurus Masjid juga menyediakan kain untuk menutup aurat, jika ada wisatawan non muslim yang pakaiannya tidak menutup aurat,” terangnya.

Artikel ini telah dibaca 154 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Cara terbaik menikmati perjalanan travelling dengan Cititrans Jakarta

12 Juli 2022 - 06:10 WIB

“Back Azimuth” 13 tahun Mapala Jempa

9 April 2020 - 10:28 WIB

GENPPARI, Pengakuan Internasional Terhadap Kemampuan Indonesia Dalam Mengelola Situs Cagar Budaya

27 Februari 2020 - 23:50 WIB

GENPPARI Meracik Pesona Wisata dan Sejarah Tambang Batubara Sawahlunto

27 Februari 2020 - 23:25 WIB

Simak Panduan Perjalanan Selama 3 Hari di Semarang

17 Februari 2020 - 13:35 WIB

panduan perjalanan di semarang

5 Tips untuk Pendaki Pemula Wanita Supaya Makin Nyaman Mendaki

16 Januari 2020 - 04:04 WIB

Trending di Lifestyle