Wartanusa.id – Sebagai bagian dari strategi untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM), pemberi pinjaman milik negara, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengundang lebih dari 100 UKM yang merupakan nasabah BRI dari seluruh Indonesia untuk memamerkan produk mereka di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (17/12)
Direktur BRI, Asmawi Syam menagatakan bahwa acara yang berlangsung dua hari, 17-18 Desember yang berjudul UMKM Digitalvolution itu merupakan bagian dari upaya Bank Rakyat Indonesia untuk mendorong bisnsi UKM ke tingkat berikutnya dengan menyediakan ruang akses untuk bantuan keuangan dan informasi.
“Banyak UKM kita yang memiliki produk kreatif, tetapi tantangan mereka biasanya terkait dengan kurangnya akses untuk pembiayaan,”ujarnya kepada wartawan saat acara yang digelar untuk erayakan HUT ke-121 Bank Rakyat Indonesia.
Salah satu peserta pameran, Neneng Tursinih (60) yang menjual rumah Barbie handmade yang pasarnya ditujukan kepada anak-anak, mengatakan bahwa ketika dia memulai usahanya pada tahun 2000, ia meminjam modal sebanyak Rp. 4 juta dari BRI.
“Sekarang saya bisa meminjam hingga Rp. 200 juta seiring bisnis saya yang telah berkembang,: katanya.
Neneng mengaku usahanya berkembang cukup pesat dan kini telah memiliki lima cabang reseller di Jakarta, Serang, Purwakarta dan Sukabumi dengan omset penjualan rata-rata 40 juta rupiah perbulan
Acara UMKM Digialvolution ini menghadirkan seminar, pameran, dan coaching clinic untuk memfasilitasi UKM dan masayarakat umum dengan strategi untuk membantu mengembangkan usaha mereka. 121 UKM yang berpartisipasi dalam acara tersebut menampilkan berbagai produk mulai dari makanan dan minuman, fashion, aksesoris hingga kerajinan.
Sementara itu, Menteri BUMN, Rini Soemarmo dalam acara tersebut, menginginkan UKM bisa segera naik kelas menjadi pengusaha besar. Menurut Rini, BRI merupakan salah satu pihak yang dapat mewujudkan impian pemilik UKM untuk memiliki usaha yang lebih besar skalanya.
Pada kesempatan itu pula Rini mengingatkan perkembangan teknologi yang ada sekarang bisa mendorong UKM untuk lebih berkembang. Namun, ada satu hal yang menjadi perhatian serius bagi pelaku UKM yakni hak paten produk hingga kemasan. (as)