Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Kesehatan · 13 Agu 2017 11:00 WIB ·

Bikin Haru! 4 Dokter Mulia ini Rela Tak Pasang Tarif untuk Tiap Jasanya


 Bikin Haru! 4 Dokter Mulia ini Rela Tak Pasang Tarif untuk Tiap Jasanya Perbesar

Yang muncul di benak kita ketika menyebut profesi dokter, pasti tentang gaji besar. Ya memang, mayoritas orang yang berprofesi sebagai dokter pasti kaya. Wajar sih, pengobatan di Indonesia kan memang tergolong mahal. Hal itu pula yang jadi alasan kenapa pemerintah Indonesia memberlakukan BPJS, setidaknya iuran ringan tiap bulan bisa jadi penolong masyarakat ketika sakit.

Namun nyatanya, hingga saat ini masih banyak warga miskin di Indonesia yang tidak memiliki BPJS. Alasannya beragam, ada yang memang kondisi ekonomi sangat kurang, ada yang tak tahu cara mendaftar. Hal itu berarti, ketika sakit mereka harus tetap mengeluarkan biaya yang mungkin berat mereka tanggung. Tapi ternyata, di zaman ini masih ada lho dokter yang rela nggak dibayar oleh pasien yang berobat.

Dokter Dian dari Malang, tetap terima meski dibayar dengan sayuran

Dokter berhijab asal Malang ini nggak cuma memiliki paras yang cantik, hatinya juga jauh lebih cantik. Pasalnya, ketika praktik dokter Dian nggak seperti dokter yang lain yang hanya mau dibayar dengan uang. Ketulusannya untuk membantu sesama itu membuat dokter satu ini rela dibayar dengan apapun, tak harus uang. Bahkan, jika pasiennya hanya datang dengan sayuran atau tempe, dokter Dian tetap dengan senang hati menerimanya. Sebagai seorang dokter, ia mengaku cukup merasa tersiksa jika melihat wajah pasiennya yang sedang sakit. Karena hal itu, ia tak tega jika mengharuskan pasiennya membayar dengan nilai tertentu.

Dokter Gamal bikin asuransi kesehatan dari sampah

Sama dengan dokter Dian, dokter Gamal juga berasal dari Malang. Mereka sama-sama memiliki jiwa sosial tinggi. Jiwa sosial dokter ganteng satu ini bermula saat ia melihat seorang pemulung yang meninggal akibat tidak mampu berobat. Seolah mendapat tamparan keras, akhirnya dokter Gamal memutuskan untuk mencari jalan keluar untuk merea yang kurang mampu. Akhirnya ia membuat semacam asuransi sampah bagi warga miskin. Bermodal mengumpulkan sampah, masyarakat kurang mampu bisa berobat gratis. Kepedulian ini juga membuat dokter Gamal mendapat undangan dari Pangeran Charles di Inggris untuk mendapat penghargaan atas jiwa kemanusiaannya.

Dokter Ferihana nggak pasang tarif berobat, hanya kotak infaq

Dokter bercadar satu ini juga sudah dianggap seperti peri penolong oleh masyarakat. Bukan tanpa alasan, sang dokter 35 tahun tersebut bersedia menolong warga sakit selama 24 jam. Bukan cuma siap melayani kapanpun, Ferihana juga tak memasang tarif berobat di kliniknya yang berlokasi  di Sumberan Nomor 297, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Selama ini, dokter tersebut cuma menyediakan kotak infaq yang bisa diisi keikhlasnya oleh para pasien. Akibatnya, dokter Ferihana memang sering kehabisan dana untuk membeli obat-obatan. Meski demikian, dokter mulia tersebut yakin jika rezeki akan datang dari jalan yang tidak diduganya.

Dokter Aznan Leo, nggak masalah meski nggak dibayar

Seperti deretan dokter sebelumnya, dokter Aznan juga punya hati nggak kalah mulia. Meski telah lama menjadi dokter, Aznan memiliki kebiasaan tidak meminta bayaran pada semua pasiennya. Meski demikian, ia mengaku tidak menolak jika ada pasien yang membayar. Karena menurutnya, profesi utamanya adalah untuk membantu yang sedang sakit, khususnya yang berasal dari keluarga tidak mampu. Lagipula, setiap pasien yang datang tidak sertamerta memanfaatkan kebaikan hatinya. Pasti ada saja yang menyelipkan amplop sebagai ungkapan terima kasih.

Empat sosok di atas tentu membuat kita sadar, bahwa begitu banyak hati mulia yang bisa kita jadikan panutan. Meski demikian, bukan berarti dokter yang memasang tarif tidak mulia. Karena kelengkapan obat-obatan di klinik mereka juga berasal dari tarif yang dibayar oleh pasien.

Artikel ini telah dibaca 116 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Klinik Keluarga Juara Favorit 2 Video Konten BPJS Kesehatan Se Aceh-Sumut

19 Februari 2025 - 18:49 WIB

FIK Universitas Teuku Umar dan UNICEF Jajaki Kerjasama Bidang Kesehatan

18 Januari 2025 - 12:07 WIB

BPJS Kesehatan: Benefit JKN Sudah Lengkap, Tambahan Bisa melalui Asuransi Swasta

18 Januari 2025 - 01:11 WIB

87 Mahasiswa Prodi Kesmas FIK UTU PBL I di Aceh Besar

17 Januari 2025 - 08:55 WIB

BPMA dan Medco E&P kembali Buka Layanan Kesehatan Gratis

29 Agustus 2024 - 20:15 WIB

BPJS Kesehatan: Penerbitan SIM Harus Miliki Kepesertaan Aktif JKN

26 Juni 2024 - 00:56 WIB

Trending di Aceh