Bahan Bakar Minyak bersubsidi di lingkup Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci hingga hari ini masih langka. Hal tersebut membuat panik warga Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci dalam mendapatkan BBM semua jenis.
Hingga hari ini Jum’at (31/1/20) masyarakat Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci tetap tidak mendapatkan bahan bakar minyak untuk kegunaan bertani dan nelayan yang notabene menopang ekonomi Masyarakat.
Warga Air Hangat Timur, mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak ini, karena ketergantungan masyarakat terhadap BBM sangat tinggi, bahkan disetiap sektor pertanian membutuhkan BBM.
“Sudah sebulan BBM langka, kami tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi di dengan kelangkaan minyak ini, padahal kami sangat membutuhkan untuk keladang dan bertani,” ujar Agus.
Jatah perhari di sebuah SPBU dikatakan manajer SPBU Pelayang Raya, Sakdiah kepada wartawan yaitu 14 kl perhari, namun tidak dapat dilakukan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilingkup Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.
“Kasihan masyarakat, dari kota sungai penuh hingga daerah terpencil di Kerinci Sungai Penuh tidak dapat BBM, mereka sangat membutuhkan, bahkan ada mereka yang menangis,” ujar Sakdiah.
Hadi pimpinan PT. Elnusa yang bertindak sebagai kontraktor penyedia dikonfirmasi pewarta mengatakan, “ya, sekarang lagi terkendala dalam memasok minyak ke Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, disebabkan kekurangan armada,” ujar Hadi ringkas.
Alasan yang diberikan oleh penyedia dinilai belum memuaskan, lantaran para petani ini sudah setiap hari datang namun gagal mendapatkan BBM tersebut ketika datang ke SPBU terdekat.
Masyarakat mengharapkan kepada penyedia agar memprioritaskan kepentingan Masyarakat, agar persoalan yang dihadapi oleh masyarakat segera dituntaskan, termasuk pihak penegak hukum dan instansi Pemerintah Daerah. (Red)