Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Travel · 27 Jun 2018 07:36 WIB ·

Grande Mosquée de Paris, Masjid Raya Paris Saksi Nyata Peradaban Islam di Paris


 Grande Mosquée de Paris, Masjid Raya Paris Saksi Nyata Peradaban Islam di Paris Perbesar

PerancisMasjid Raya Paris atau Grande Mosquée de Paris, sebuah Masjid terbesar di eropa yang terletak di Arondisemen . Masjid ini didirikan setelah Perang Dunia I sebagai tanda terima kasih Perancis kepada umat Muslim yang turut berperang melawan pasukan Jerman. Masjid ini dibangun mengikuti gaya Spanyol dan Maroko yang memiliki menara setinggi 33 meter.

Walaupun terkenal sebagai kiblat Mode dunia, ternyata Prancis tidak terlepas dari peradaban islam, Masjid yang diresmikan oleh Presiden Gaston Doumergue pada tanggal 15 Juli tahun 1926 silam adalah bukti nyatanya hingga sekarang.

Masjid Raya Paris ini tak hanya cantik dan menawan, namun juga terasa teduh ketika memasukinya. Kumandang Azan terdengar meskipun hanya menggema di dalam area Masjid namun panggilan shalat itu bisa membuat kalbu terharu saat berada di negeri orang. Masjid ini, merupakan Masjid terbesar di negara ini, namun bukan yang tertua di Perancis.

Ahmad al-Alawi, Imam shalat pertama dalam peresmian Masjid. Kini, Masjid Raya Paris ini dipimpin oleh Mufti Dalil Boubakeur selaku Presiden Dewan Muslim Perancis yang dibentuk tahun 2002 lalu.

Paul Boudaire seorang jurnalis Perancis, yang bukan seorang muslimlah yang mengusulkan pertama kali pendirian mesjid ini. Paul mengusulkan untuk membangun sebuah Masjid yang layak bagi kaum muslimin. Sehingga Paul Boudaire dianggap sebagai Bapak dari proyek berdirinya Masjid Paris yang hingga kini berdiri dengan kokoh.

Ia (Paul Boudaire) dengan antusias mengusulkan dan mendorong agar proyek pendirian Masjid Paris ini terlaksana. Dikarenakan pada masa Perang Dunia I, banyak penduduk di negara jajahan Perancis seperti Maroko, Aljazair dan negara Afrika Utara lainnya yg merelakan nyawanya justru demi membela negara Perancis.

Artikel ini telah dibaca 154 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Cara terbaik menikmati perjalanan travelling dengan Cititrans Jakarta

12 Juli 2022 - 06:10 WIB

“Back Azimuth” 13 tahun Mapala Jempa

9 April 2020 - 10:28 WIB

GENPPARI, Pengakuan Internasional Terhadap Kemampuan Indonesia Dalam Mengelola Situs Cagar Budaya

27 Februari 2020 - 23:50 WIB

GENPPARI Meracik Pesona Wisata dan Sejarah Tambang Batubara Sawahlunto

27 Februari 2020 - 23:25 WIB

Simak Panduan Perjalanan Selama 3 Hari di Semarang

17 Februari 2020 - 13:35 WIB

panduan perjalanan di semarang

5 Tips untuk Pendaki Pemula Wanita Supaya Makin Nyaman Mendaki

16 Januari 2020 - 04:04 WIB

Trending di Lifestyle