Aceh Tamiang – Sedikitnya ditemukan tiga helai bendera merah berlambang pedang raja, bulan sabit dan bintang berkibar di Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu (6/8) pagi. Belum diketahui secara pasti siapa atau pihak mana yang mengibarkan bendera yang dikenal dengan sebutan “Alam Peudeung” tersebut.
Namun demikian, aksi pengibaran bendera secara sembunyi-sembunyi tersebut sempat menyedot perhatian warga Aceh Tamiang dan pengendara yang melintas di pusat pemerintahan Aceh Tamiang, Karang Baru. Warga semakin ramai saat aparat dari Polsek dan Koramil Karang Baru menurunkan paksa bendera mirip negeri Turki ini.
Informasi dari lapangan yang dihimpun Wartanusa.id menyebutkan, sedikitnya ada tiga helai bendera Alam Peudeung yang sengaja di kibarkan di tiga titik berbeda di Aceh Tamiang. Dua bendera dikibarkan di Karang Baru, yakni di jalan lintas nasional Pertigaan Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru (diatas papan iklan) dan di Pertigaan Kompleks Perkantoran Bupati Aceh Tamiang, Karang Baru (diatas pohon mahoni).
Satu bendera lainnya dikibarkan dikawasan Kedai Bawah, Kota Kualasimpang (diatas papan billboard). Sedangkan sekitar pukul 09.30 WIB tiga bendera Alam Peudeung satu persatu diturunkan oleh personel Polsek dan Koramil Karang Baru.
Salah seorang warga, Kemal (31) kepada awak media menuturkan, awalnya dia melihat ke arah billboard yang berada di Simpang Tiga Tanjung Karang dan melihat satu helai bendera asing warna merah berkibar. Namun setelah didekatinya dia tidak mengetahui itu bendera apa.
Merasa aneh Kemal pun melaporkan kepada petugas Polsek Karang Baru. Kemudian Kapolsek Karang baru Iptu Alviandi Lubis bersama anggotanya menuju lokasi bendera. “Pada saat diturunkan menjadi perhatian banyak orang, saya pun baru tahu kalau itu bendera Alam Peudeung yang merupakan salah satu bendera kerajaan Aceh tempo dulu,” ujarnya.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Yoga Prasetyo, SIK melalui Kapolsek Karang Baru Iptu Alviandi Lubis, SH yang dihubungi wartawan, Minggu (6/8) mengatakan, benar ada tiga bendera bergambar bintang bulan dan pedang telah di kibarkan orang tak dikinal (OTK) di tiga lokasi berbeda di wilayah Aceh Tamiang. Sejauh ini pihaknya belum mengetahui motif dan tujuan bendera Alam Peudeung itu dikibarkan. “Ada tiga bendera Alam Peudeung ukuran kecil telah dikibarkan OTK. Dua di Karang Baru dan satu di Kota Kualasimpang. Namun kita telah menyisirnya habis, dipastikan sudah steril, tidak ada lagi yang masih berkibar,” tegasnya.
Menurutnya, pengibaran bendera Alam Peudeung di Aceh Tamiang dilakukan pada malam hari saat keadaan sepi. Polisi masih terus mencari tahu pelaku pengibar bendera yang dikabarkan pernah digunakan pada masa kerajaan Iskandar Muda tersebut. “Kalau dilihat simbolnya, bendera itu ada kaitan erat dengan sejarah daerah Aceh. Sebelum berkibar di Aceh Tamiang, bendera Alam Peudeung ini juga telah dikibarkan di daerah lain, Langsa dan Aceh Timur. Tapi semua bendera itu sudah kita amankan di Mapolsek, sebagai barang bukti,” ujarnya.