Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Headlines · 10 Feb 2017 20:37 WIB ·

Ini Alasan Orang Indonesia Suka Berbagi Konten Berita Hoax


 komunitasantihoax.online Perbesar

komunitasantihoax.online

Waspada Berita Hoax
komunitasantihoax.online

Wartanusa.id – Diantara tren global yang tengah marak belakangan ini, perkembangan berita palsu atau berita hoax semakin membabi buta terlebih di musim pemilu seperti di pemilu AS yang juga tak luput dari pemberitaan palsu dan penyebaran hoax pun begitu dengan Indonesia yang tak lepas dari penyebaran hoax yang sudah tak terhitung jumlahnya.

Salah satu perusahaan Australia yang bergerak di bidang pemantauan media, Isentia mengungkapkan bahwa berita-berita dari situs yang meragukan dan sumber lain yang belum dapat terverifikasi dengan baik telah menebarkan berita palsu dan hoax khsusunya menjelang pilkada serentak pada 15 Februari.

Deddy Mulyana, guru besar program studi komunikasi di Universitas Padjajaran mengatakan fenomena berita palsu dan hoax berkaitan dengan pola pikir orang Indonesia yang belum terbiasa dengan perbedaan pendapat dan demokrasi.

“Orang Indonesia senang berbicara dan berbagi cerita. Sayangnya banyak dari mereka yang tidak bisa membedakan antara fakta dan kebohingan,” ujar Mulyana.

“Banyak orang yang tidak mendasarkan pendapat mereka dengan fakta-fakta yang ada. Dan media sosial sumber yang merupakan sumber terbesar dari berita palsu dan berita hoax menguatkan kecenderungan itu,” tambahnya.

Menurut Mulyana, topik kekerasan, seks, drama, intrik dan misteri masih menjadi topic terhangat dimana orang Indonesia banyak tertarik.

“Hoax dan berita palsu juga menjamur di AS selama pemilihan presiden kemarin tetapi tidak meluas seperti di Indonesia. Namun bedanya disini orang-orang tidak bisa menghadapi dengan tenang akan arus informasi yang berasal dari media sosial yang jumlahnya amat besar. Orang-orang dengan senang hati berbagi berita lewat media sosial meskipun mereka belum mengetahui berita tersebut benar atau hoax,” ujar Mulyana.

Sementara itu Isentia mengungkapkan berita hoax atau palsu yang paling banyak dibicarakan orang-orang di media sosial diantaranya masuknya pekerja illegal asal Tiongkok, meninggalnya B,J, Habibie, dan jembatan Cisomang yang terus mengalami pergeseran. Namun berita masuknya 10 juta pekerja gelap asal Tiongkok menjadi yang paling banyak dibahas.

Dilaporkan Isentia, sebanyak 118 artikel mengenai masuknya pekerja illegal asal Tiongkok diterbitkan dan lebih dari 54 persen dari artikel tersebut dipublikasikan melalui media online.

(as)

Artikel ini telah dibaca 90 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tersambar Petir, Ibu dan Anak di Aceh Timur Meninggal Dunia

2 Juni 2025 - 07:06 WIB

Rekening Nasabah Diretas, BAS Abai Tanggungjawab Perlindungan Konsumen

28 Mei 2025 - 19:36 WIB

Amuk Api di Tamiang Hanguskan Empat Ruko, Enam Jiwa Meninggal

25 Mei 2025 - 22:35 WIB

Resmi Dilantik, Wali Kota Jeffry Singgung Lanjutan Pembangunan RS Regional ke Gubernur Aceh

23 Mei 2025 - 20:46 WIB

Wali Kota Langsa Jeffry Sentana saat memberikan kata sambutan.

Besok, Gubernur Aceh Lantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Langsa

22 Mei 2025 - 13:03 WIB

Proposal Civil Society jelang Pelantikan Jeffry – Haikal

22 Mei 2025 - 12:09 WIB

Trending di Aceh