Wartanusa.id – Setelah bermimpi selama bertahun-tahun, akhirnya Jakarta memiliki sistem kereta dalam kota sendiri yang disebut Mass Rapid Transit atau MRT. Namun belum lama ini, Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono meminta tim pengembang MRT untuk mengganti desain kereta MRT. Apa sebabnya?
Baru-baru ini Sumarsono mengakui bahwa dirinya tidak menyukai desain awal dari kereta MRT, terutama dalam bagian kepala kereta yang ia nilai mirip jangkrik itu.
“Wajah kereta tampak seperti jangkrik,” kata Sumarsono kemarin, seperti dikutip Detik.
Sumarsono mengatakan ia memerintahkan Nippon Sharyo dan Sumitomo Corporation, dua kontraktor asal Jepang yang bertanggung jawab untuk desain dan pembuatan MRT untuk kembali mendesain ulang wajah kereta MRT yang bakal beroperasi beberapa tahun kedepan itu.
Kepala keretanya kayak jangkrik. Untuk membutuhkan re-desain ini, kita akan undang pabriknya, yaitu Nippon Sharyo dan Sumitomo, pekan depan hari Jumat agar dijelaskan secara teknis mengenai muka daripada kepala kereta mock up (contoh) rolling stock,” ujar Sumarsono, Senin (16/1).
Dan inilah desain awal kereta MRT yang dipermasalahkan oleh Sumarsono
Photo: PT. MRT Jakarta
Dan inilah desain kereta MRT yang sudah dirubah, kemungkinan MRT Jakarta nanti akan memiliki penampakan seperti ini
Photo: PT. MRT Jakarta
Bagi sebagian orang termasuk Plt Gubernur DKI, Sumarsono mungkin mempermasalahkan desain kereta MRT yang mirip dengan jangkrik itu, namun terlepas dari itu desain baru yang ditawarkan terlihat lebih elegan dan aerodinamis.
Perubahan dilakukan tanpa mempengaruhi target penyelesaian dan operasi pada Maret 2019. PT MRT mempertimbangkan batas waktu tersebut untuk merealisasi usulan Sumarsono.
“Kalau diubahnya secara signifikan kan bisa terjadi keterlambatan, molor lagi waktunya, nanti berdampak pada penambahan biaya. Kalau biaya nambah di luar kontrak, nanti kan harus dibicarakan lagi soal pendanaannya,” ujar Dirut PT. MRT, William Sabandar.
Mundur ke belakang, Proses pembangunan MRT ini telah dimulai pada tanggal 10 Oktober 2013 dan diperkirakan selesai pada tahun 2018. Jalur MRT Jakarta rencananya akan membentang kurang lebih ±110.8 km, yang terdiri dari Koridor Selatan – Utara (Koridor Lebak Bulus – Kampung Bandan) sepanjang ±23.8 km dan Koridor Timur – Barat sepanjang ±87 km. KRL yang akan dioperasikan MRT Jakarta rencananya akan menggunakan sistem automatic train operation.
(as)