Jakarta | Suasana haru menyelimuti acara launcing dan bedah buku Bonita: Hikayat Sang Raja karya Haidir Anwar Tanjung jurnalis senior detikcom asal Riau di Arboretum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Rasa kehilangan mendalam di ungkapkan Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup (KLHK) mengenang sosok penulis tunggal buku tersebut.
“Pekan lalu saat dikabari penulis utama yang juga seorang wartawan senior DetikCom Haidir Anwar Tanjung meninggal dunia, saya sangat kaget. Baru saja kami bertemu, duduk bersama untuk membahas rencana acara bedah buku, namun Allah Swt lebih menyayangi beliau”, ungkap Siti.
Bang Haidir, begitu menteri Siti memanggilnya, berpulang sepekan sebelum jadwal buku yang menceritakan upaya penyelamatan Harimau Sumatera di Riau ini diluncurkan. Namun, Alhamdulillah acara tetap berjalan dengan lancar sesuai jadwal, meski kita semua sebenarnya masih dalam suasana duka. Ujarnya.
Menurut Siti, Pemerintah sangat membutuhkan pers yang profesional seperti Bang Haidir. Karena untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, yang paling dipentingkan adalah implementasi, jangan asumsi, atau cuma omongan. Karena itu keberadaan jurnalisme lingkungan sangat penting.
“Indonesia sangat kehilangan sosok jurnalis pejuang lingkungan yang luar biasa. Terimakasih Bang Haidir atas karya abadinya Bonita:Hikayat Sang Raja”. Ujarnya.
Dalam acara yang di hadiri oleh 60 tamu undangan, serta 700 undangan secara virtual, Menteri Siti Nurbaya penghargaan Lifetime achievement award for excellence journalism on wildlife conservation and environment safeguard atau penghargaan sepanjang hidup atas keunggulan dalam jurnalisme di bidang konservasi satwa langka dan pelestarian lingkungan kepada Haidir Anwar Tanjung. Ini merupakan penghargaan pertama kali yang diberikan pemerintah Republik Indonesia melalui KLHK untuk jurnalis atas dedikasi dan karyanya.
“Atas segala jasa dan konsistensi Bang Haidir berkarya lebih 20 tahun, saya memberi penghargaan Lifetime achievement award for excellence journalism on wildlife conservation and environment safeguard”. Pungkas Mentri Siti.
Penghargaan yang diberikan KLHK untuk pertama kalinya ini, diterima oleh istri Almarhum. Juga diserahkan beasiswa kepada kedua putra Almarhum, serta 500 eks buku untuk pihak keluarga, sehingga buku yang luar biasa ini bisa disebarluaskan kepada masyarakat.
Membaca buku ini, lanjut Siti, seperti menikmati novel cerita, hikayat para pujangga, sastra melayu yang indah. Saya menjamin, buku ini menarik dan mudah dipahami siapapun. Menunjukkan kualitas tulisan almarhum, sangat luar biasa. Suatu kehormatan mengenal dan bekerja sama dengan Almarhum.
Selain itu juga diberikan penghargaan kepada Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan Danrem 031/WB. “Saya berterimakasih atas seluruh pembahas bedah buku yang hadir, Syahnan Rangkuti selaku editor buku, Kapolda Riau, Dr.Moch Ali Imron, Prof.Suratman, Valerina Daniel, dan Regina Safri.” Ucapnya. (F.Minaldo)
