Wartanusa.id – Menjalin hubungan jarak jauh atau LDR seringkali dianggap cobaan terberat bagi siapapun yang menjalaninya. Kurangnya interaksi fisik diantara orang-orang yang menjalin LDR adalah alasan utama mengapa hubungan jarak jauh sangat menyiksa. Sebelumnya, tidak ada pengganti sentuhan satu sama lain namun perkembangan teknologi yang sangat pesat kini menyediakan alternatif menarik bagi pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh. Salah satu inovasi uniknya adalah Kissenger, sebuah perangkat smartphone yang memungkinkan pengguna untuk ciuman jarak jauh.
Konsep ciuman jarak jauh telah menjadi konsep penelitian menarik selama lebih dari setengah dekade silam. Kembali pada tahun 2012 dimana Kissenger pertama kali dicetuskan oleh Dr. Hooman Samani, Direktur AIART Lab (Artificial Intelligence and Robotics Technology Laboratory) di Singapura. Kissenger berbentuk sebuah robot kelinci dengan fitur koneksi internet dengan ditambah bibir silicon yang bisa mengirim sentuhan di bibir manusia satu sama lain. Samani menggambarkannya sebagai “antarmuka yang memungkinkan komunikasi ciuman fisik”.
Saat konsep Kissenger dimunculkan langsung seketika membuat heboh pemberitaan, namun sampai sekarang belum diterjemahkan ke dalam produk konsumen yang sebenarnya. Namun ide dan konsep transmisi ciuman manusia jarak jauh tetaplah populer dan awal bulan ini, Emma Yann Zhang, seorang mahasiswa doktoral Ilmu Komputer di City University London, mempresentasikan gagasannya yang juga disebut Kissenger.
Berasal dari kata ‘kiss’ yang berarti ciuman dan ‘messenger’ yang berarti pesan, cara kerja Kissenger ciptaan Emma memang mirip dengan konsep Kissenger dari Dr. Samani, tetapi memiliki desain yang jauh lebih praktis. Alih-alih sebuah robot lucu terhubung ke komputer, Kissenger mengambil bentuk penutup smartphone dengan bibir silikon oval di bagian bawah.
The Kissenger bertujuan untuk meniru ciuman romantis, tetapi Emma Yann Zhang mengatakan, perangkat ini juga dapat digunakan oleh orang tua untuk memberikan anak-anak mereka ciuman di pipi ketika mereka pergi bekerja. Mahasiswa PhD itu mempresentasikan temuannya di Konferensi Love and Sex with Robots baru baru ini di mana ia mengatakan bahwa manusia pasti akan menjadi lebih intim dengan A.I. atau robot, dan mampu berbagi ciuman akan memainkan peran besar dalam hubungan seperti itu.
Zhang mengakui bahwa penemuannya masih memerlukan sedikit penyempurnaan lebih lanjut untuk menciptakan pengalaman ciuman yang lebih hidup, tapi dia sudah bekerja untuk memperbaikinya. Dia dan timnya sedang bekerja untuk mengirimkan aroma ke dalam Kissenger, sehingga pengguna juga bisa mencium bau khas dari orang yang mereka ingin cium.
Mereka juga ingin merekam data tentang tekanan darah dan denyut jantung pengguna untuk melihat apakah pengguna akan terpengaruh dibandingkan dengan Kissenger dan ciuman secara nyata.
The Kissenger memang masih jauh dari menjadi produk konsumen yang nyata, tetapi konsep ciuman jarak jauh pasti akan terus dikembangkan sampai akhirnya konsumen bisa menikmatinya.
(as)