Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Headlines · 17 Jan 2017 07:49 WIB ·

Siapa yang Unggul dalam Debat Pertama Pilkada DKI Jakarta, Ini Jawabannya


 Siapa yang Unggul dalam Debat Pertama Pilkada DKI Jakarta, Ini Jawabannya Perbesar

debat pertama pilkada dki jakarta 2017

Wartanusa.id – Setelah bergulirnya masa kampanye pilkada DKI Jakarta, akhirnya warga DKI Jakarta bisa melihat ketiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur beradu visi misi untuk merebut hati warga ibukota dalam debat pertama Pilkada DKI Jakarta, Jumat malam (13/1) lalu.

Bagi siapapun yang menonton acara debat malam itu pasti setuju bahwa meskipun debat pertama akan tetapi tensi nya langsung tinggi terlebih di sesi akhir debat. Setelah acara debat pertama Pilkada DKI Jakarta usai, banyak reaksi yang muncul dari masyarakat termasuk yang mencuri perhatian dalam debat malam itu selain sang moderator, Ira Koesno, lantas siapa?

Jelas, pasti jawabannya subjektif, masing-masing memiliki penilaian tersendiri terhadap ketiga pasangan calon, namun berkaca pada beberapa analis politik dan ahli (yang tidak berafiliasi kepada ketiga kandidat), setidaknya menjadi bahan pertimbangan siapa yang terbaik dalam acara debat pertama Pilkada DKI Jakarta itu.

“Miskin Inovasi, tidak cukup inovatif, inovatif tapi utopis”

Singkat tetapi jelas, itulah analisis dari Teguh Dartanti, Kepala Riset Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Universitas Indonesia kepada tiga pasang calon (Agus-Silvy, Ahok-Djarot, serta Anies-Sandi).

“Tidak ada inovasi baru atau ide-ide yang muncul dari pasangan calon utnuk memecahkan masalah Jakarta,: ujar Teguh.

Hanya Fokus pada Empati, bukan Gagasan

Analis komunikasi politik, Ramses Lalongkoe mengkritik pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi karena tidak menawarkan program dan gagasan yang cukup baik untuk menggantikan yang sudah dilakukan oleh petahana, Ahok-Djarot.

“Masyarakat benar-benari ingin ada gagasan serta ide yang luar biasa yang ditawarkan oleh Agus-Sylvi dan Anies-Sandi jika mereka terpilih. Akan tetapi pada debat tersebut, kedua pasangan calon belum menawarkan gagasan yang inovatif malah justru fokus untuk menarik empati warga Jakarta saja,” uajr Ramses.

Ketiganya Hampir Seimbang

Analis politik Adi Prayitno mengatakan ia terkesan oleh ketiga pasang kandidat, termasuk Agus Harimurti Yudhoyono yang disebut cukup percaya diri meski ini merupakan debat pertamanya.

“Secara umum perdebatan berakhir seimbang, meskipun pada beberapa kesempatan, Anies mendominasi jalannya debat,: ujarnya.

Sorotan Tajam Program Bantuan Tunai AHY

Pasangan calon Agus-Sylvi membantah program bantuan tunai langsung yang dinilai kontroversial selama perdebatan. Salah satu media online mengkritik gagasan ini, dalam tulisannya mengatakan bahwa SBY yang tidak lain ayah dari AHY menggunakan streategi yang sama pada Pilpres tahun 2009 sebagai bentuk “manipulasi politik:, yaitu untuk meningkatkan popularitas politiknya di kalangan warga kelas bawah.

Gagasan Sandiaga Uno tidak brilian dalam mengatasi kemacetan.

Sandiaga Uno menawarkan ide untuk menegakkan moratorium mobil mewah yaitu bagi yang memiliki mobil senilai Rp. 3 miliar atau lebih dalam rangka memerangi masalah kemacetan lalu lintas yang tidak pernah berakhir di ibukota.

Menurut Analis Transportasi Ellen Tangdukung mengatakan bahwa gagasan itu tidak akan bekerja. “Ini tidak akan memecahkan amsalah apapun, terutama jika kita memaksa mereka (warga kelas atas) untuk menaiki bus Transjakarta. Apa yang harus diubah adalah pola pikir kelas menengah. Sangat sulit untuk memaksa orang kaya untuk naik angkot misalnya,” ujarnya.

Ahok ingin jadi presiden?

Salah satu poin pembicaraan utama dalam perdebatan malam itu adalah ketika calon ditanya apakah mereka akan mendedikasikan diri untuk Jakarta untuk lima tahun ke depan dan tidak beralih ke posisi lain seperti Joko Widodo ketika ia meninggalkan posisi gubernur dan naik menjadi Presiden.

Ahli Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan Ahok layak kritik karena menjadi satu-satunya calon gubernur yang tidak menjawab pertanyaan tersebut, justru mempersilahkan Djarot Syaiful Hidayat untuk menjawab pertanyaan tersebut.

“Jakarta tidak boleh terkhianati dua kali, ya kan? ujarnya.

Apa kata Netizen?

Terlepas dari tanggapan beberapa analis dan para ahli, analis media sosial PoliticaWave mengukur jumlah mention masing-masing pasangan calon di Twitter selama perdebatan. Ahok-Djarot keluar sebagai pemenang dengan 23.441 mention, diikuti oleh Anies-Sandiaga dengan 17.175 mention dan Agus-Sylviana dengan 4.112 mention. Adapun jajak pendapat yang dilakukan oleh PoliticaWave menunjukkan bahwa netizens percaya Anies-Sandiaga bisa meraih kemenangan dengan mendapatkan 46% dari jumlah netizens , dengan Ahok-Djarot mengikuti di belakang dengan 44% suara dan Agus-Sylviana hanya mencetak 10% dari jumlah netizen

Menurut anda siapa yang terbaik dalam debat pertama Pilkada DKI Jakarta Jumat malam lalu?

(as)

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejari Langsa Tetapkan Empat Tersangka Kasus Korupsi Jembatan Hutan Mangrove

19 Juni 2025 - 18:21 WIB

Polemik Empat Pulau Berakhir, PWI Aceh Apresiasi Peran Wartawan

18 Juni 2025 - 15:23 WIB

H. Ilham Pangestu Ajak Ulama dan Rakyat Aceh Do’akan Perjuangan Mualem dan Forbes

15 Juni 2025 - 23:05 WIB

FOPISA Minta DPRA & Pemerintah Aceh Tinjau Kembali Rekomendasi Pergantian Pejabat Utama PTPN IV Regional 6

15 Juni 2025 - 13:46 WIB

Idul Adha 1446 H, PWI Langsa Sembelih Tiga Ekor Sapi

4 Juni 2025 - 19:47 WIB

PWI Aceh: Status Empat Pulau di Aceh Singkil jangan Jadi ‘Jualan’ Politisi

4 Juni 2025 - 16:35 WIB

Trending di Aceh