Wartanusa.id – Langsa | Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) Langsa menggelar aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL). Rabu (31/08/2022).
Pantauan wartanusa.id, puluhan mahasiswa berkumpul di Lapangan Merdeka Langsa sekitar pukul 09.00 WIB, dengan membawa spanduk yang bertuliskan “Tolak BBM Naik, Rakyat Menggugat” mereka berjalan dari Jalan Ahmad Yani menuju ke Kantor DPRK Langsa.
Setibanya di gedung dewan sekitar pukul 10.45. WIB, mereka disambut oleh Ketua DPRK Langsa, Maimul Mahdi, Wakil Ketua, Syaifullah, Burhansyah, T Ratna Laila Sari dan Sri Keumala Nurli.
Koordinator Lapangan, Devrian Suci Nugroho, membacakan beberapa tuntutan yakni :
1. Menolak kenaikan BBM
2,Mendesak Presiden RI untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik
3. Meminta Presiden untuk memecat Menteri BUMN dan Dirut Pertamina karena telah gagal melaksanakan tugas
4. Meminta DPRK Langsa untuk mengevaluasi kinerja dan transparansi Inspektorat Kota Langsa.
Sementara itu, Ketua SEMMI Langsa, Wahyu Ramadana, dalam orasinya menegaskan dengan naiknya harga BBM maka pastinya masyarakat menengah ke bawah yang akan merasakan. Menaikan harga BBM artinya masyarakat belum dapat merasakan kedaulatan kemerdekaan yang baru saja kita memperingatinya.
Dampak kenaikan BBM, kata Wahyu, akan dirasakan semua kalangan, seperti nelayan, harga bahan pokok melambung dan banyak dampaknya lagi, yang semuanya itu dirasakan oleh masyarakat miskin.
“Kami minta anggota DPRK Langsa untuk menyampaikan kepada Pemerintah Pusat agar tidak menaikan harga BBM dan menurunkan TDL,” teriak Wahyu.
Ketua DPRK Langsa, Maimul Mahdi, S. Sos mendukung aksi mahasiswa. Menurutnya, kenaikan BBM akan berdampak pada ekonomi masyarakat terutama menengah ke bawah.
“Kenaikan BBM akan berdampak pada harga bahan pokok, transportasi dan biaya hidup akan melonjak naik. Selain itu, kita juga berharap pemerintah menurunkan harga tarif listrik,” pungkas Maimul Mahdi.
Setelah melakukan orasi di halaman DPRK Langsa, puluhan mahasiswa masuk ke ruang sidang untuk membuat video penolakan harga BBM dan TDL.
Kemudian, sekitar pukul 11.50 WIB, puluhan mahasiwa membubarkan diri meninggalkan gedung dewan dengan tertib.