Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Headlines · 18 Des 2019 13:51 WIB ·

Rektor UIN SGD Terima Penghargaan dari Bupati Bandung


 Rektor UIN SGD Terima Penghargaan dari Bupati Bandung Perbesar

Bandung, Wartanusa.id – Rektor UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si menerima penghargaan dari Bupati Kabupaten Bandung, H. Dadang M Naser untuk kategori Sinergi Kolaborasi Program Konservasi Pengembangan Wisata Halal pada perhelatan Jambore Lingkungan II tahun 2019, di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS), Senin (16/12/2019).

Bupati Bandung memberikan puluhan penghargaan kepada masyarakat yang berperan aktif dalam peningkatan kualitas lingkungan. Kegiatan jambore ini selain sebagai ajang apresiasi dan juga media silaturahmi bagi para penggiat lingkungan di Kabupaten Bandung. “Kami berharap, momen ini bisa dijadikan sebagai ajang kampanye, edukasi, serta sharing dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan,” ujarnya.

Rektor UIN SGD Bandung, didampingi Muhammad Hasanuddin. Ketua Jurusan Ekonomi Syari’ah sangat mengapresiasi ikhtiar Bupati Kabupaten Bandung dalam peningkatan kualitas lingkungan. “Alhamdulillah, saya atas nama Rektor UIN SGD Bandung mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang telah memberikan dukungan bagi dosen kami yang telah menginisiasi Desa Ecowisata Halal di kawasan Indragiri, Kecamatan Rancabali,” tegasnya, Selasa (17/12/2019).

Menurut Hasan yg juga sebagai salah satu inisiator desa ecowisata halal menyebutkan bahwa desa ecowisata halal adalah bagian dari inovasi pemberdayaan masyarakat pedesaan berbasis lingkungan dan wisata yang dipadupadankan dengan budaya lokal (local wisdom) dan nilai-nilai religiousitas. Berharap ini bisa menjadi labolatorium inklusif bagi warga kampus yang memberdayakan.

Inisiator desa ecowisata halal ini dilakukan oleh Muhammad Hasanuddin bersama Dr. Sofian Al Hakim dan didukung dosen senior Dr. H Atang Abd Hakim.

Desa ecowisata halal merupakan bagian dari episode riset yang dilakukan terkait Manajemen Hotel Syariah  pada 2016, riset Pariwisata Halal di Nusa Tenggara Barat dan Aceh pada tahun 2017,  dan pada tahun 2018 riset wisata halal di Singapura dan Malaysia.

Transformasi hasil riset baru dilakukan setelah menemukan berbagai poblematik pada saat membimbing Kuliah Kerja Nyata KKN mahasiswa UIN SGD Bandung ke wilayah Indragiri, Rancabali pada 2018. “Sejak itulah para inisiator memunculkan ide, gagasan, lalu menyusun konsep Desa Ecowisata Halal,” pungkasnya. (Yopi)

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejari Langsa Tetapkan Empat Tersangka Kasus Korupsi Jembatan Hutan Mangrove

19 Juni 2025 - 18:21 WIB

Polemik Empat Pulau Berakhir, PWI Aceh Apresiasi Peran Wartawan

18 Juni 2025 - 15:23 WIB

H. Ilham Pangestu Ajak Ulama dan Rakyat Aceh Do’akan Perjuangan Mualem dan Forbes

15 Juni 2025 - 23:05 WIB

FOPISA Minta DPRA & Pemerintah Aceh Tinjau Kembali Rekomendasi Pergantian Pejabat Utama PTPN IV Regional 6

15 Juni 2025 - 13:46 WIB

Idul Adha 1446 H, PWI Langsa Sembelih Tiga Ekor Sapi

4 Juni 2025 - 19:47 WIB

PWI Aceh: Status Empat Pulau di Aceh Singkil jangan Jadi ‘Jualan’ Politisi

4 Juni 2025 - 16:35 WIB

Trending di Aceh