Sumedang | permasalahan banjir yang terjadi di jalan raya Bandung- Garut tepatnya di km 23 sudah menjadi langganan, setiap hujan turun pasti warga net slalu mengabadikan hal tersebut ke media sosial, hal tersebut sebagai agar sebuah aspirasi yang diharapkan seluruh kalangan masyarakat tentang banjir bisa teratasi.
Hasil pantauan media ke lapangan setelah pada hari Selasa 04/02/2020 banjir melanda jalan raya Bandung-Garut pada sore hari yang menyebabkan antrian kendaraan cukup panjang dan juga beberapa kendaraan roda 2 menjadi korban karena mencoba Melawati banjir tersebut.
Tak sampai di situ Kini hari Rabu 05/20/2020 pukul 11:00 banjir kembali melanda wilayah tersebut, kalau dilihat dengan kasat mata air yang menggenangi di badan jalan yang menyebabkan banjir tersebut tidak seluruhnya air yang di sebabkan karena faktor alam atau hujan.
Ketika salah satu warga Desa Mangun Arga dimintai keterangannya menuturkan air banjir di jalan provinsi tidak sepenuhnya air hujan soalnya warnanya pun berbeda, banjir ini bercampur dengan pembuangan air dari salah satu pabrik yang mempunyai pembuangan tersembunyi ke saluran air yang tertutup oleh trotoar, warga tersebutpun menuturkan sudah beberapa kali melakukan tindakan mendatangi PT tersebut namun semua itu percuma.
Warga tersebut berharap agar pemerintah pusat bisa menindak lanjuti masih ini dan memberi teguran agar pihak pt bisa membuat pembuangan air sendiri tidak membuang ke saluran drainase jalan provinsi, ucapnya.
Tidak hanya warga para sopir angkot juga mengeluhkan dengan banjir yang terjadi pendapatan uang setor kadang di pakai untuk membeli bahan bakar yang terkuras akibat terjebak kemacetan, selain itu kadang untuk membiayai mobil angkotnya yang mogok. Pungkasnya. (sandi)