Wartanusa.id – Langsa | Pemerintah Pusat mengucurkan dana sebesar Rp 34,87 Milyar untuk Pemerintah Kota (Pemko) Langsa di Tahun 2021 pada program Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi yang difokuskan untuk membangun inftastruktur di bidang air minum, sanitasi, dan perumahan.
“DAK Integrasi tersebut diberikan kepada 11 kabupaten/kota, salah satunya Kota Langsa sebagai daerah pilot project (proyek percontohan).”
Demikian dikatakan Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID) Kementerian PUPR, Riono Suprapto SE, ST, MT saat peletakan batu pertama (ground breaking) di kawasan relokasi Gampong Timbang Langsa, Kecamatan Langsa Baro, Kamis (08/04/2021).
“Ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh jajaran pemerintah daerah yang dipimpin oleh Bapak Wali Kota serta jajarannya,” kata Riono.
Program ini, lanjutnya, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang mengamanatkan kepada pemerintah untuk mendorong penyediaan infrastruktur dasar berupa hunian layak yang ditopang dengan sistem penyediaan air minum dan sanitasi.
“Masyarakat harus mendapatkan akses terhadap rumah layak huni dan permukiman yang sehat, dengan karakteristik minimal luas bangunan rumah yaitu 7,2 m2 per orang.”
“Dengan struktur yang kokoh, dilengkapi sarana jaringan air dan sanitasi, serta memiliki jarak antar bangunan rumah yang cukup dan teratur,” ulasnya.
Oleh karena itu, peran pemerintah daerah sangat penting untuk mewujudkan kawasan permukiman tanpa kumuh.
“Melalui program DAK Integrasi, pemerintah berkomitmen membantu pemerintah daerah Kota Langsa untuk menangani kawasan kumuh di wilayahnya serta meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman,” pungkas Riono.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Langsa Dr. H. Marzuki Hamid MM, menyambut baik program tersebut.
“Kota Langsa tahun ini mendapatkan amanah dan tanggung jawab yang besar dari pemerintah pusat. Terpilih sebagai pilot projects kegiatan DAK integrasi bidang perumahan, air minum dan sanitasi bersama dengan 11 kabupaten kota se-Indonesia,” ucapnya.
Selama ini, sambung Marzuki, Pemko Langsa sudah menata kawasan permukiman kumuh pada sekitar Krueng Langsa dengan memindahkan masyarakat pada kawasan yang telah disediakan.
“Dengan luas 13 hektar dengan menata kawasan Timbang Langsa sebagai pemukiman baru dengan memberikan tanah ukuran 10×15 meter persegi dan rumah tipe 36 yang layak dengan konsep Gampong herbal pada dusun emplasemen Gampong Timbang Langsa,” urainya.
Dipaparkan Wakil Wali Kota, dari DAK Integrasi Rp 34,87 milyar yang dikucurkan tersebut, nantinya akan dibangun 250 unit rumah dengan pagu anggaran 12,5 milyar dengan program rumah swadaya, pembangunan jalan lingkungan dengan drainase lingkungan dengan pagu Rp 19,9 milyar.
Kemudian pembangunan jaringan air minum dengan pengembangan jaringan air minum untuk 425 sambungan rumah. Dan pembangunan spald-t (sistem pengolahan air limbah domestik terpadu) dengan pagu anggaran Rp 950 juta dengan cara swakelola dengan kelompok swadaya masyarakat (KSM).
“Kita patut bersyukur kepada Allah SWT atas kesempatan ini, maka momen DAK Integrasi ini harus kita maksimalkan untuk menyelesaikan problematika di Kota Langsa.”
“Atas maksud tersebut, maka saya ingatkan kepada para pelaksana kegiatan, para anggota KSM Gampong Timbang Langsa untuk membangun kawasan ini dengan spirit sense of belonging,” tutupnya.