Wartanusa.id – Pada hari Selasa (10/1), warga Cipayung, Jakarta Timur dikejutkan dengan tewasnya mahasiswi bernama Murniati (22). Murniati yang berstatus sebagai mahasiswi aktif di program studi arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta ditemukan tewas di rumahnya sendiri.
Kematian Murniati menarik cukup banyak liputan dari berbagai media, terutama sejak kakak korban, AR, dicurigai sebagai satu-satunya tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
Ketika tubuh Murniati pertama kali ditemukan pada Selasa pagi, dilaporkan banyak memar di kepalanya, petugas berwenang menyatakan bahwa kematiannya terjadi karena pembunuhan. Kemudian, hasil otopsi menunjukkan bahwa ia memang telah dibunuh.
Kurang dari 24 jam pasca ditemukan jasad Murniati yang sudah terbujur kaku, polisi berhasil mengamankan kakak korban dan menandainya sebagai satu-satunya tersangka dalam kasus permbunuhan Murniati yang tak lain merupakan adik kandungnya sendiri. Polisi menduga pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena alasan finansial.
“Yang jelas tersangka merupakan orang terdekat korban. Adapun mengenai motif pelaku yang diduga karena berebut harta warisan, hingga saat ini para ipenyidik masih mencari keterangan didalamnya” ujar Kadivhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Penetapan AR sebagai tersangka bukan tanpa alasan. Salah satu anggota keluarga korban lainnya yang memberikan kesaksian jika kunci duplikat atau cadangan rumah mendadak hilang setelah terakhir kali AR mengunjungi rumah. Polisi berspekulasi bahwa AR menggunakan kunci tersebut untuk masuk ke rumah dan menghabisi nyawa Murniati.
Kejanggalan lain juga terlihat saat AR menolak jasad Murniati untuk diautopsi. “Jadi kakaknya itu sempat menolak jenazah Murni diautopsi,” kata Eka, salah satu tetangga di tempat tinggal korban.
AR menolak dengan alasan tidak ingin repot dan jenazah ingin segera dimakamkan di kampung halamannya di Garut. Kemudian tanpa sepengetahuan AR, ibu kandung Murniati menandatangani surat persetujuan autopsi.
Namun, ibunda Murniati, Popong belum mengetahui jikalau AR yang juga anaknya lah yang membunuh adiknya sendiri. Popong sempat gelisah dan mencari-cari AR pada saat pemakaman.
Eka memberikan kesaksian bahwa AR memang tidak nampak terlihat di prosesi pemakaman Murniati. Padahal menurutnya, (AR) masih sempat berada di lokasi pembunuhan dan ikut mengurusi jenazah Murniati sebelum dibawa ke Rumah Sakit Polri. Lalu mulai selasa sore AR sudah tidak terlihat di lokasi.
Murniati ditemukan tewas di kamar rumahnya Jalan Makmur, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Soal kasus ini, polisi menetapkan kakak kandung Murniati sebagai tersangka. Polisi juga sedang mendalami perkara warisan yang bisa jadi melatarbelakangi kasus ini.
(as)