Kronologi kejadian di lapangan

Pada hari pembagian sembako, korban bernama Rizki diajak oleh sang ibu, Komariah turut serta mengantre di halaman Monas. Rizki yang menderita Down Syndrome memang dibawa serta karena tidak bisa ditinggal sendiri di rumah. Namun, kondisi yang panas serta sesak manusia membuatnya terhimpit dan lepas dari pegangan sang ibu. Rizki terseret dan terinjak, Komariah sempat membawa anaknya keluar dari kericuhan tersebut ke bawah pohon. Saat itu, Rizki sudah kejang dan muntah-muntah. Rizki dinyatakan meninggal setelah menjalani sejumlah perawatan di RSUD Tarakan pada pukul 04.35.
Sedangkan korban bernama Mahesa yang juga ikut dalam aksi sama juga tidak bisa terselamatkan. Mahesa juga dibawa ke rumah sakit yang sama. Namun, menurut keterangan dokter, ia dinyatakan meninggal karena persistensi hiperpireksia (suhu badan di atas 40 derajat Celsius) dan heat stroke (dehidrasi).