Di bagian luar Masjid juga terdapat restoran, suasananya bagaikan di Maroko. Dekorasi hingga jenis makanan yang ditawarkan serasa di Maroko. Bagian depan restoran dipakai untuk salon teh, dan teh mint yang dituangkan ala Maroko. Couscous menjadi pilihan utama.
Ditemani kue manis ala Maroko para pengunjung bisa menikmati teh di tempat yang rindang di bawah pohon. Dengan harga dan harga yang cocok dengan kota Paris tempat ini menjadi penarik wisatawan yang berkunjung ke mesjid ini.
Salah seorang wisatawan asal Maroko, Ammar Ahmed (34) usai melakukan shalat Ashar di Masjid Raya Paris menuturkan, sangat senang berada di Grande Mosquée de Paris karena suasananya asri dan sejuk.
“Di bagian utama Masjid tepat di tengahnya terdapat taman dengan bunga yang cantik dan pohon palem. Dan terlihat air mancur yang mengalir kebeberapa penjuru di tamannya,” tuturnya mengagumi.
Bagi wisatwan asal Indonesia yang ingin berkunjung ke Masjid terbesar di Paris ini bisa langsung terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Banyak maskapai international yang melayani rute penerbangan Jakarta – Paris, salah satunya Air France.
Setibanya di Airport Charles de Gaulle bisa menggunakan metro RER B (sejenis KRL) line 7 (jalur 7) dan berhenti di Palace Morge. Setelah turun dari metro, wisatawan melanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 350 meter melalui exit nomor 1 menuju Boulevard De Hospital. Sambil berjalaan, terlihat menara Masjid Raya Paris setinggi 33 meter dan tembok putih mengelilingi seluruh area Masjid.