Wartanusa.id –Sebanyak 72 anggota HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) membagi-bagikan seikat bunga kepada jamaah gereja yang tengah menghadiri misa Natal di jayapura, Papua. Aksi yang dilakukan oleh para anggota HMI ini pun layak diapresiasi mengingat belakangan ini Indonesia tengah diuji dengan isu toleransi antar umat berugama dan kebhinekaan.
Menurut Muhammad Sabda Nawarisa, coordinator HMI cabang Jayapura, Sabtu (24/12), mahasiswa HMI telah memberi sekitar 2000 ikat bunga mawar yang dibungkus dengan lembaran plastik transparan untuk jemaat di 12 gereja di sekitar Jayapura sebelum datang ke gereja-gereja yang ada di kota.
Pada setiap seikat bunga mawar tersebut tertuliskan “Keluarga HMI Cabang Jayapura mengucapkan selamat merayakan Natal 25 Desember 2016 semoga Tuhan memberkati”.
Selain membagi-bagikan bunga mawar, kader HMI cabang Papua juga mengenakan kaos dengan bertuliskan HMI juga membantu mengatur lalu lintas seperti yang terlihat di gereja GKI Pengharapan Jayapura.
Selain para kader HMI cabang Jayapura, aksi serupa juga dilakukan oleh Pemuda Hindu Dharma (PHD) di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pemuda-pemuda tersebut juga membantu dalam proses pengamanan perayaan Natal di kota Kupang tahun ini.
Mengenai perayaan Natal di kota Kupang, pemuda yang tergabung dalam PHD kota Kupang juga membantu petugas keamanan untuk mengamankan setiap aktivitas perayaan natal di beberapa gereja besar di kota.
Menurut salah satu anggota PHD, Malik Sugiarsa, PHD telah dua tahun erakhir turut terlibat dalam membantu petugas keamanan mengamankan perayaan Natal di kota Kupang.
“Kami berharap perayaan Natal di Kupang berjalan dengan damai, sebagai pemuda tentu saja kita memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga situasi Negara Kesatuan Indonesia,” tegas Malik.
Aksi yang ditunjukan Pemuda Hindu Dharma di Kota Kupang itu mendapat apresiasi dari salah satu jemaat gereja St. Yoseph Naikoten II.
“Ini adalah contoh yang baik bagi daerah lain di Indonesia dalam menjaga kerukunan beragama. Harmonisasi kehidupan beragama harus dimulai oleh para pemuda. Indonesia sangat indah karena memiliki keanekaragaman etnis, agama, dan budaya. Potensi keragaman ini harus dipertahankan,” ujar Novita Ngeneng, salah satu jemaat St. Yoseph Naikoten II.
Di Jakarta, pengelola Masjid Istiqlal menyediakan area parkir masjid untuk para jemaat yang hendak melaksanakan misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat.
“Memang, biasanya parkir Istiqlal selalu digunakan untuk menampung kendaraan jemaat yang menghadiri misa Natal setiap tahunnya guna menghindari kemacetan lalu lintas,” ujar Dwi salah satu petugas parkir Istiqlal.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan bahwa perbedaan suku, agama, ras dan etniklah yang mempersatukan bagi bangsa Indonesia.
Dia membuat pernyataan tersebut ketika mengamati pelaksanaan Misa Malam Natal di gereja Reformed Injili Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu malam.
“Sejak proklamasi (kemerdekaan Indonesia), kami telah menyatakan bahwa semua perbedaan yang ada bukanlah menjadi pemecah, melainkan menjadi pemersatu bagi kita semua,” ungkap Tito.
Selama kunjungan, Tito juga menyampaikan selamat Natal kepada seluruh jemaat gereja
“Selamat Natal untuk semua. Semoga kasih dan damai dapat memberkati kita semua malam ini. Tuhan memberkati,” kata Tito.
(as)