Wartanusa.id – Gary Neville memang sudah resmi pensiun dari pada akhir musim 2010/11 lalu. Pemain ini mengakhiri karirnya setelah kontrak bersama Manchester United berakhir. Pemain yang kala itu berstatus sebagai kapten The Red Devils ini memutuskan keluar di pertengahan musim. Tak untuk pndah ke klub lain, melainkan untuk pensiun.
Keputusan tersebut tentu saja mengejutkan mengingat sang tim sendiri saat itu masih dalam masa keemasan. Dan Gary Naville pun dikenal menunjukan aksi yang apik. Namun sang pemain rupanya memiliki pendapat sendiri. Ia bahkan menyebut masa-masa terakhirnya bersama Manchester United kala itu sebagai memalukan.
Selama satu musim tersebut di Manchester United, Gary Naville menganggap dirinya sama sekali tak dianggap. Begitupun dengan posisinya di Manchester United yang dianggap tak diberikan penghargaan sama sekali. Bahkan dalam satu musim itu saja, Gary Naville hanya turun main selama 3 kali saja.
Keadaan tersebut tentu saja tak menyenangkan untuk Naville dan akhirnya membuat sang pemain veteran untuk pensiun.
Kepada Premier League TV, Neville mengungkapkan alasannya untuk memilih pensiun di pertengahan musim, dengan mengatakan: “Saya bermain melawan Stoke dan West Brom, dan ketika Anda direpotkan oleh pemain yang biasa-biasa saja, Anda tahu Anda dalam masalah.
“Saya memainkan tiga laga di musim tersebut dan semua penampilan saya hampir merugikan kami. Faktanya, saya berbuat kesalahan melawan Everton di tandang. Saya harusnya dikeluarkan dua kali. Dan kemudian saya bilang kepada Alex Ferguson, ‘Saya akan membuatmu merugi di sini, saya tidak lagi sanggup, saya merasa tidak bisa bermain lagi’.
“Saya lantas memutuskan pensiun di waktu tersebut – meski saya masih lanjut bermain untuk dua bulan dan memainkan beberapa pertandingan, namun pikiran saya telah pergi.
“Saya bahkan datang ke klub dengan berpura-pura cedera agar bisa berkumpul dan berbicara dengan pemain yang lain.
“Saya pensiun pada 2 Januari namun keputusan itu baru diumumkan di awal Februari. Saya merasa malu setiap harinya ketika memikirkan klub elite seperti ini memiliki pemain yang hanya menjadi penumpang.”