
Wartanusa.com – Aksi Demonstrasi para “driver” (Pengemudi) GoJek yang terjadi pada hari Senin (3/10/2016) di Kantor Pusat GoJek, Daerah Kemang, Jakarta Selatan, ternyata disebabkan banyaknya peraturan-peraturan baru yang dirasa para driver GoJek itu sendiri sangat memberatkan.
Salah satu peraturan baru tersebut, yaitu mengenai adanya sistem performansi pada setiap driver. Sistem performansi ini yaitu sistem penilaian terhadap kinerja driver GoJek yang diberikan penumpang ke pihak menejemen, dan nantinya akan dikaitkan dengan pemberian besaran Bonus dari menejemen GoJek itu sendiri.
Banyak para pengemudi (driver) yang mengeluhkan sistem penilaian peformansi ini, karena kebanyakan dari mereka tidak tahu bagaimana tata cara penilaian, kapan nilai tersebut diberlakukan serta apakah ada hukuman atau sanksi apabila tidak memenuhi standar penilaian yaitu sekitar 50%, seperti yang dicanangkan.
“Kita tidak mengerti kenapa tiba-tiba kita dapat nilai performa di bawah 50 persen padahal kita bisa menyelesaikan 7 dari 10 order yang masuk,” kata Frans salah satu driver GoJek, pada saat demonstrasi di kantor pusat GoJek, di Kemang, Seperti yang dilansir CNNIndonesia pada Senin (3/10/2016).
Seperti yang diketahui, untuk pesanan (order) berjarak di bawah 5 kilometer, pengemudi akan mendapatkan satu poin. Pada jarak 5 hingga 10 kilometer, akan memdapatkan 1,5 poin. Setelahnya pada jarak di atas 10 km driver mendapatkan 2 poin.
Informasi lain yang didapat pada aksi demonstrasi GoJek kemarin Senin (3/10/2016), ternyata para pendemo mempunyai beberapa tuntutan seperti yang mereka sebarkan dalam selebaran-selebaran kepada pendemo GoJek lainnya yaitu:
- menuntut dan meminta PT Gojek Indonesia untuk menghapus PERFORMA yang menyulitkan driver untuk mencapai bonus.
- menuntut PT. Gojek Indonesia untuk membuat payung hukum yang independent dari keluhan driver.
- Menuntut PT. Gojek Indonesia untuk transparansi dalam setiap kebijakan dan sistem yang dibuat PT. Gojek Indonesia.
- Menuntut PT. Gojek Indonesia untuk lebih menstabilkan sistem menjadi lebih baik (tidak sering eror).
- Menuntut PT. Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan peraturan yang sewajarnya.
- Menuntut PT Gojek Indonesia untuk menghilangkan sistem SUSPEND yang tidak jelas alasannya.
- Menuntut PT. Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk seluruh driver seindonesia.