Wartanusa.id – Barack Obama dikenal sebagai presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat yang mana menunjukan Amerika Serikat tidak lagi membeda-bedakan suku, warna kulit, serta ras dalam memimpin negara adidaya tersebut. Di era kepemimpinannya, Barack Obama banyak menelurkan kebijakan-kebijakan baik yang menuai pro dan kontra di kalangan warga Amerika Serikat.
Pada tanggal 10 Januari lalu, Obama menyampaikan pidato perpisahannya di depan rakyat Amerika Serikat. Banyak yang menitikkan air mata dan terharu seakan berat melepas Obama yang akan segera digantikan dengan presiden Amerika terpilih, Donald Trump. Mengingat warga Amerika Serikat sangat hormat dan bangga kepada Barack Obama, kami akan meyajikan tiga asalan mengapa Barack Obama akan selalu dikenang di hati warga Amerika Serikat
1. Melawan pemanasan global (global warming)
Isu pemanasan global adalah isu yang hangat diperbincangkan para ahli dan juga para pemimpin di dunia tak terkecuali Barack Obama. Sebagai pemimpin negara adidaya, Barack Obama tahu bagaimana menyikapi isu global warming yang menghantui masyarakat global. Tak seperti pendahulunya, George W, Bush dan sepertinya penerusnya, Donald Trump yang mengabaikan ancaman serius terkait pemanasan global ini. Obama telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mencoba mengekang kebijakan yang berakibat pada pemanasan global, terutama penandatanganan Perjanjian Paris pada bulan Desember. Selain sejumlah tindakan eksekutif tersebut, Obama telah melakukan upaya terpuji untuk mengekang penggunaan bahan bakar minyak berbasis fosil baik di AS maupun di seluruh dunia.
2. Menyediakan asuransi kesehatan bagi warga AS
Bagi masyarakat AS, tidak ada kebijakan yang lebih baik ketimbang program asusransi kesehatan bagi warga AS yang dikeluarkan oleh Barack Obama saat masa kepemimpinannya. Program yang dikenal dengan sebutan Obamacare itu ditujukan untuk menjangkau sekitar 15 persen dari masyarakat AS yang belum tersentuh oleh asuransi kesehatan yakni mereka yang tidak mendapat asuransi dari para pemberi kerja dan tidak dilindungi oleh program kesehatan AS untuk lansia dan mereka yang miskin. Namun, meski tujuannya baik, kenyataan di lapangan program Obamacare ini justru banyak menuai polemic diantaranya idak terjadinya transisi yang baik dari mereka yang sebelumnya baru bergabung pada Medicaid menuju pembeli umum perlindungan kesehatan pada Obamacare, dan mahalnya rencana perlindungan kesehatan Obamacare bagi masyarakat kelas menengah
3. Melegalkan kaum LGBT dan pernikahan sesama jenis
Mungkin inilah kebijakan paling kontroversial yang diambil Barack Obama di masa kepemimpinannya. Pada kemerdekaan Amerika Serikat tahun 2015 lalu, kaum LGBT mendapatkan haknya seiring dikeluarkannya keputusan Mahkamah Agung yang mewajibkan negara-negara untuk mengakui pernikahan sesama jenis. Dengan keluarnya jaminan konstitusi tersebut, maka AS menjadi negara ke-21 yang melegalkan pernikahan sesama jenis di seluruh atau 50 negara bagiannya. Namun kini kaum LGBT Amerika Serikat tengah harap-harap cemas mengingat presiden AS yang baru, Donald Trump pernah menyatakan bahwa dirinya menolak dengan keras soal LGBT.
(as)
