Menu

Mode Gelap
Seorang Kakek di Langsa Lecehkan Sembilan Bocah Pekan Ini, Pagelaran Budaya Aceh Terpusat di Kota Langsa Proyek Jalan Alue Gadeng-Alue Punti di Kecamatan Birem Bayeun Mangkrak PPA Langsa Sosialisasi Penanganan KDRT Terdampar di Aceh, 230 Etnis Rohingya Butuh Tempat Penampungan

Aceh · 2 Nov 2017 11:07 WIB ·

Pernyataan LSM Gadjah Puteh Terkait Penyerahan Bendera Aceh Oleh Anggota Legislatif Dalam Rapat Paripurna DPRA


 Pernyataan LSM Gadjah Puteh Terkait Penyerahan Bendera Aceh Oleh Anggota Legislatif Dalam Rapat Paripurna DPRA Perbesar

Aceh Tamiang – Terkait keinginan pengibaran bendera oleh legislatif yang disampaikan kepada wakil Gubernur Nova Iriansyah dalam Rapat Paripurna DPRA, Selasa (31/10/2017) menuai banyak kecaman karena dianggap tidak tepat.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah Almahdaly pada awak media. Menurutnya tindakan tersebut tidaklah tepat dilakukan pada momen yang tidak tepat pula.

Terlebih menurutnya, persoalan bendera selalu saja dijadikan komoditi politik oleh kelompok tertentu saja tanpa berfikir pada prioritas pembanguan kesejahteraan masyarakat yang lebih signifikan.

“Hendaknya pihak legislatif terus melakukan upaya yang mendukung percepatan program kerja Gubernur saat ini yang kita nilai sangat mumpuni untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat Aceh”, ujar Sayed.

Karena persoalan Aceh hari ini tidak boleh terfokus hanya pada soal bendera saja, dan sepertinya ada upaya yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menggiring opini publik bahwa tanpa bendera Aceh tidak akan sejahtera, ataupun kalau sudah ada bendera itu Aceh dapat langsung disulap sim salabim akan jadi super power, katanya sembari menegaskan bahwa “Kami sangat berkeyakinan tidak sampai separuh dari masyarakat Aceh yang butuh dengan bendera”, tandasnya.

Karena masyarakat Aceh butuh sandang pangan dan bentuk kesejahteraan lainnya, dan jikalau unsur unsur tersebut telah terpenuhi maka bendera adalah tujuan selanjutnya. Pun demikian pemimpin Aceh saat ini tidak boleh melupakan sejarah, sejarah besar bangsa Aceh yang telah diwariskan oleh sultan Iskandar Muda dengan simbol kejayaan tersemat lewat bendera Alam Peudeung yang sudah sepatutnya dilestarikan sebagai bendera Nanggroe Aceh Darussalam.

Sementara itu, salah seorang eks kombatan GAM wilayah Aceh Tamiang, Abdul Mukti alias si Teh juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya saat ini pihak legislatif agar lebih fokus memikirkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung program kerja pemerintahan Irwandi-Nova.

“Bendera perlu sebagai identitas daerah, namun yang paling penting lagi pada saat ini adalah kesejahteraan masyarakat, sehingga angka kemiskinan di Aceh dapat menurun”, pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tiga Warga Bangladesh jadi Tersangka Penyelundupan Imigran Rohingya

18 Maret 2024 - 16:06 WIB

Terdakwa Oknum Anggota KIP Langsa Dituntut 2,5 Tahun Penjara

15 Maret 2024 - 00:12 WIB

BPIP dan IAIN Langsa Gelar Seminar Pancasila dalam Perspektif Dunia

9 Maret 2024 - 15:20 WIB

BI Aceh Dorong Green UMKM Bersertifikat Halal

7 Maret 2024 - 14:50 WIB

STAI Aceh Tamiang dan BPDPKS Gagas Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit untuk Peningkatan Ekonomi

7 Maret 2024 - 14:35 WIB

Penyerahan penghargaan oleh Ketua STAI Aceh Tamiang

Hendak Jual Sabu, Seorang Pria di Langsa Terciduk

7 Maret 2024 - 14:02 WIB

Trending di Aceh