Wartanusa.id – Aceh Timur | Setelah hampir sebulan menggalang dana Barisan Ustadz Muda Pejuang Tingkat Rendah Aneuk Nanggroe (BUM PeuTRANg) menyantuni 180 orang anak yatim di Kabupaten Aceh Timur. Kamis (28/04/2022).
Santunan tersebut, hasil dari penggalangan para Ustadz muda yang tergabung dalam Ormas BUM PeuTRANg melalui safari ke mesjid-mesjid yang juga disiarkan secara live di laman Facebook Barisan Ustadz MUDA Peutrang, hingga ditonton di berbagai daerah bahkan ke mancanegara.
Hingga berhasil terkumpul dana sebanyak Rp. 50.679.000,- yang diserahkan saat acara buka puasa bersama di Warung BTR di jalan Banda Aceh – Medan, Peureulak, Aceh Timur.
Dana yang terkumpul disalurkan kepada 180 anak yatim dari 38 Desa di kecamatan tersebut, sebagai bekal menyambut hari raya Idul Fitri 1443 H.
Ketua BUM PeuTRANg Tgk Ahmad Safrina mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur yang sudah berpartisipasi dan mempercayai pihaknya untuk menyalurkan donasi.
“Semua donasi yang masuk kita publikasi, jadi setiap donatur bisa melihat aliran dana yang kami terima,” ujar Tgk Ahmad Safrina.
Ia menambahkan donatur yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari gampong-gampong melalui amplop sumbangan hingga para tokoh masyarakat dan warga Aceh yang diluar negeri juga ikut menyumbang dengan cara transfer melalui rekening bendahara.
“Seluruh dana yang terkumpul digunakan untuk santunan dan kegiatan buka puasa bersama yang dihadiri Abiya Jeunieb yang memberikan tausyiah,” pungkasnya.
Sementara Tgk Muhammad Yusuf atau yang lebih dikenal dengan sebutan Abiya Jeunieb, dalam tausiyah beliau berpesan, anak yatim wajib diperhatikan secara terus-menerus dan yang dilakukan PeuTRANg hari ini adalah hal yang luar biasa.
Jangan biarkan mereka (anak yatim) merasa sendirian, karena itu kewajiban kita, sesuai pesan Rasulullah SAW, sayangilah anak yatim dan barang siapa menyayangi anak mereka, dia akan bersamaku di surga,” kata Abiya.
Semoga tidak ada anak yatim di wilayah kita yang meneteskan airmata akibat kurangnya kepedulian kita, karena sesungguhnya kesedihan anak yatim bisa mengundang murka Allah SWT.
Maka kewajiban kita tiap hari mempedulikan anak yatim dan menyayangi mereka, demikian petikan isi cermah Abiya Jeunieb sembari menunggu waktu berbuka puasa. [Barmawi]