Jurnalis merupakan Pilar Negara Republik Indonesia yang berfungsi menjadi sosial kontrol guna kepentingan Kedaulatan Negara.
Begitu pentingnya posisi jurnalis ini menuntut agar profesionalisme dan independensi para Jurnalis harus dijaga dengan pedoman Kode Etik Jurnalistik.
Indonesia saat ini menganut prinsip demokrasi pancasila sebagai pedoman dasar dalam hal sosial politik dan berbagai aspek turunannya, sehingga Jurnalis juga harus mampu bersinergi dan selalu menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi Pancasila yang selalu mengutamakan sistem Kemufakatan dalam berbagai perbedaan pandangan dan gagasan serta analisa dalam satu masalah.
Sehingga Jurnalis Demokrasi yang saat ini terwadahi oleh Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI), hendaknya tetap menjunjung tinggi Visi dan Misi berdasar Demokrasi Pancasila
Para Jurnalis Demokrasi, sebagai Warga Negara Indonesia yang aktif dan memiliki mobilitas sosial tinggi, hendaknya terus bahu membahu dengan seluruh lembaga negara yang ada guna MEMERANGI TINDAK PIDANA KORUPSI, dengan metode dan prinsip yang senantiasa mengedepankan nilai nilai dasar Pancasila.
Bahwa , dewasa ini Negara Republik Indonesia mendapat serangan sistem yang membawa paham radikalisme, sudah barang tentu harus juga di lawan dengan kapasitas Jurnalis dan melalui berbagai macam cara cara positif untuk meminimalisir terjadinya kekerasan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.
Radikalisasi terjadi akibat adanya paham radikalisme yang ditransformasikan dengan pemahaman radikal yang tertuju pada aksi aksi kekerasan ditengah masyarakat.
Seolah masyarakat saat ini sangat mudah tersulut api radikalisme, sehingga terjadi Radikalisasi dimana mana.
Pemaknaan Radikalisasi ini dalam perspektif Jurnalis adalah Tindakan Kekerasan yang diskenario oleh berbagai kepentingan yang sebenernya merugikan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk hal itulah, AWDI dengan segenap keluarga besarnya MENYATAKAN KOMITMEN TEGAS untuk mengambil sikap ANTI KORUPSI dan ANTI RADIKALISASI. (DPP-AWDI ; Ketum : Budi Wahyu & Sekjen : Ali Nasrullah)