
Wartanusa.id – Leicester City terpuruk hingga ke peringkat 17 pada klasemen sementara di kompetisi English Premier League musim 2016/17. Kondisi yang bersebrangan dengan prestasi yang diraih The Fox pada musim lalu. Dimana sang tim berhasil memenangkan gelar juara dan membawa pulang trofi Liga Premier Ingrris.
Perbedaan yang terjadi pada tim satu ini pun bukan hanya dari segi prestasi, namun juga dari segi performance tim secara keseluruhan di atas lapangan hijau. Ini tentu saja mengundang banyak sekali rasa kecewa dari para pendukung Leicester City. Apalagi kali ini, sang tim juga terancam bakal terjungkal ke jurang degradasi dengan hanya selisih satu poin saja.
Mengumpulkan 21 poin selama musim 2016/17 di kompetisi English Liga Premier yang sudah berlangsung selama 24 minggu memang menjadi pukulan begitu berat. Terutama bila mengingat bagaimana Leicester City membawa begitu banyak perubaha besar pada musim lalu. Terutama setelah bergabungnya sang pelatih, Claudio Ranieri.
Claudio Ranieri sempat dianggap mampu membawa Leicester City melesat tinggi ketika bergabung pada musim panas tahun lalu. Dan memang benar, Claudio Ranieri membawa Leicester City ke posisi peringkat teratas dan, betul, membawa pulang gelar juara. Namun itu semua terjadi pada tahun lalu.
Musim ini, tim The fox seakan kehilangan taringnya dan berkali-kali harus rela disingkirkan dari berbagai pertandingan dan kompetisi. Salah satunya tersisih sejak babak awal penyisihan di kompetisi Liga Champions. Lalu, bagaimana nasip Claudio Ranieri selanjutnya di Leicester?
“Bagi saya, [spekulasi] itu tidak ada artinya karena setiap pekan saya selalu berbicara dengan pemilik klub dan kami punya hubungan yang sangat bagus. Ketika ada yang salah, media berusaha mencari alasannya.
“Ada banyak spekulasi sampai-sampai membuat pimpinan klub mengatakan: ‘Oke Claudio, saya akan beri tahu mereka [media] sesuatu dan kita hentikan semua spekulasi ini’.
“Kami percaya. Di momen ini kami kurang percaya diri namun Anda bisa mendapatkannya dengan kemenangan dan bermain baik, dan kami sadar kami belum bisa mewujudkannya.
“Akan tetapi ruang ganti saya sangat padu dan saya sangat percaya pada semua pemain saya.”