Wartanusa.id – Langsa | Persentase penduduk miskin di Kota Langsa menurun dari angka 10,33 persen di tahun 2024 menjadi 8,59 persen pada Maret 2025. Terjadi penurunan mencapai 1,74 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Langsa Ir Sudariah menyebutkan sampai dengan Maret 2025 jumlah penduduk miskin di Kota Langsa berkurang sebanyak 3.09 ribu.
“Terjadi penurunan dari 19,37 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 16,28 ribu orang sampai dengan Maret 2025,” ungkap Sudariah. Rabu, (17/09/2025).
Kemudian, dari Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) sampai dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kota Langsa juga mengalami penurunan.
Sedangkan, garis kemiskinan di Kota Langsa mengalami peningkatan setiap tahun selama 2020-2025. Pada tahun 2020 sebesar Rp407.421 dan pada tahun 2025 sebesar Rp 554.363.
“Meningkatnya garis kemiskinan salah satunya disebabkan oleh inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa. Jadi selama kurun waktu 5 tahun, garis kemiskinan kota Langsa naik sebesar Rp146.942.
Seperti diketahui, garis kemiskinan merupakan batas pendapatan minimum yang dibutuhkan seseorang atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan dan bukan makanan.
Dengan berkurangnya persentase penduduk miskin sampai dengan 1,74 persen mengalami dampak positif pada program-program pemerintah untuk mengurangi kemiskinan.
Terpisah, Wali Kota Langsa Jeffry Sentana menyambut baik penurunan angka kemiskinan di Kota Langsa.
“Alhamdulillah, penurunan angka kemiskinan dari 10,33 persen pada tahun 2024 menjadi 8,59 persen di tahun 2025 adalah capaian yang patut kita syukuri bersama. Angka ini sekaligus membuktikan bahwa target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Langsa dapat kita capai lebih cepat.
Keberhasilan ini hasil kolaborasi seluruh pihak, mulai dari masyarakat, sektor usaha dan berbagai pihak yang ikut mendorong peningkatan kesejahteraan Kota Langsa tentunya diikuti kebijakan Pemerintah Daerah.
Kami tidak hanya akan berhenti di sini. Pemerintah Kota Langsa terus berkomitmen memperluas program pemberdayaan ekonomi, membuka lapangan kerja baru baik domestik maupun luar negeri, serta memperkuat perlindungan sosial agar penurunan angka kemiskinan ini konsisten positif menurun dan berkelanjutan.
“Target kita bukan hanya menurunkan angka, tetapi memastikan setiap keluarga di Kota Langsa merasakan manfaat pembangunan secara nyata,” pungkasnya.