Wartanusa.id – Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi pada Kamis (13/4) bersama Forkopimda Purbalingga serta Gapoktan melaksanakan panen raya padi di Desa Bukateja Kec.Bukateja Kab.Purbalingga.
Kegiatan bertajuk Panen Raya Padi dan Serap Gabah Petani Denfarm Padi Varietas M400 dan M70D, dihadiri Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi, Bupati Purbalingga H.Tasdi, S.H., M.M., Dandim 0702/Pbg Letkol Kav Dedi Safrudin, Kadistan Purbalingga Ir.Lily Purwati, Kadistanbun Jateng, Kasub Divre Wil IV Bulog, Ka BPSB Jateng, para SKPD Purbalingga, Camat Bukateja beserta Forkopicam, para Danramil sejajaran Kodim 0702/Pbg, para Kades sewilayah Kec.Bukateja, PPL Bukateja, Gapoktan Sido Muncul Bukateja serta para petani Desa Bukateja dan sekitarnya.
Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Ir.Lily Purwati dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mengawal kegiatan Denfarm Varietas M400 dan M70D hingga panen serta apresiasi terhadap Ditjen PSP Kementan yang telah memilih Purbalingga sebagai salah satu lokasi Denfarm budidaya padi menuju organik melalui optimasi pemanfaatan prasarana dan sarana pertanian TA.2016/Denfarm Varietas M400 dan M70D di Desa Bukateja Kec.Bukateja Kab.Purbalingga dengan kelompok taninya Sido Muncul sebagai lokasi Denfarm dikarenakan lahannya mendapat air irigasi sepanjang tahun dari saluran irigasi Onggok Bawah. “Denfarm dilaksanakan dilahan seluas 15 Ha untuk varietas M400 dan 5 Ha untuk varietas M70D. Varietas M400 ditanam 24 Desember 2016 sedangkan Varietas M70D ditanam 22 Januari 2017”, ungkapnya.
Dikatakan pula bahwa kesuburan tanah sangat menentukan produktivitas budidaya pertanian, penggunaan pupuk kimia dalam waktu lama tanpa diikuti pemberian bahan organik mengakibatkan menurunnya kandungan bahan organik dan tingkat kesuburan tanah.
Penambahan pupuk sampai melebihi dosis yang dianjurkan tidak akan meningkatkan produksi, bahkan hanya membuang biaya. Karenanya Kementan terus menganjurkan penambahan bahan organik baik berupa pupuk kandang, pupuk organik cair maupun pupuk kompos, begitupula ketersediaan benih unggul sangat menentukan potensi hasil tanaman.
“Melalui Denfarm ini disosialisasikan penggunaan pupuk organik dan varietas baru yakni M400 dan M70D yang telah dilepas dengan Keputusan Mentan Nomor 134/TP.030/2/2017 tentang pelepasan galur padi sawah M400 sebagai varietas unggul dengan nama M400 dan Keputusan Mentan Nomor 136/Kpts/TP.030/2/2017 tentang pelepasan galur padi sawah M70D sebagai varietas unggul dengan nama M70D. Varietas M400 memiliki usia panen 90 hari dan varietas M70D lebih singkat 70 hari. Karena kondisi kurang optimal maka di Desa Bukateja varietas M400 dipanen usia 110 HST dan M70D usia 81 HST”, terangnya.”Target tanam padi di Purbalingga seluas 49.789 Ha, pada musim Okmar 2016-2017 sudah terealisasi 2.333 Ha. Sasaran luas panen pada 2017 seluas 47.300 Ha target provitas 60,10 kwintal/Ha, diharapkan terealisasi target produksi 284.273 ton GKG. Dari jumlah produksi tersebut diperoleh beras 179.660 ton yang dapat menghasilkan surplus beras 81.435 ton. Realisasi panen Januari-Maret 2017 seluas 10.099,3 Ha, perkiraan panen April seluas 8.428 Ha, Mei 4.954 Ha dan Juni 2.225 Ha”, jelasnya.
Pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi pada tahun ini, Dispertan Purbalingga melaksanakan berbagai kegiatan untuk gapoktan, poktan, P3A dan unit pelayanan jasa alsintan diantaranya bantuan benih padi lahan seluas 1.500 Ha, subbsidi benih padi seluas 25.000 Ha, rehab jaringan irigasi tersier 500 Ha, Dam parit 2 unit, irigasi perpipaan 2 unit dan asuransi usaha tani padi seluas 5.000 Ha. Disamping itu untuk mendukung mekanisasi pertanian, Dispertan juga akan menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor roda 2 sedang 15 unit, traktor roda 2 kecil 20 unit, tranplanter 4 unit, traktor roda 4 2 unit, mini combine harvester 7 unit, combine Harvester sedang 7 unit, power tresher 5 unit, power sprayer elektrik 2 unit. Dukungan pupuk bersubsidi sektor pertanian 15.786 ton pupuk urea, 200 ton pupuk ZA, 1.370 ton pupuk SP 36, 5.280 ton pupuk NPK dan 5.250 ton pupuk organik.
Ungkapan yang sama juga diapresiasikan Bupati Purbalingga H.Tasdi, S.H., M.M. kepada semua pihak, Dispertan dan kelompok tani Sido Muncul yang telah mengawal kegiatan sehingga dapat sukses panen padi. Serta kepada Ditjen PSP Kementan yang telah memilih Purbalingga menjadi lokasi Denfarm dan kepada TNI yang telah terlibat langsung dalam mensukseskan program pertanian ketahanan pangan diwilayah Purbalingga. “Kedepan diharapkan petani Purbalingga dapat menyerap teknologi dan inovasi budidaya pertanian sehingga produksi dan produktivitas pertanian bisa meningkat yang ujungnya meningkatkan kesejahteraan petani”, ungkapnya.
Disamping itu, para petani dapatnya bisa tanam serempak hal ini untuk memutus siklus hama dan penyakit padi sehingga tidak terjadi ledakan serangan hama dan penyakit secara besar-besaran yang dapat merugikan petani. “Tanam serentak pada suatu wilayah operasional irigasi juga akan memudahkan tata kelola air sehingga lebih hemat air dan tepat sasaran. Jika ada serangan hama segera laporkan ke petugas atau PPL yang ada”, lanjutnya. “Pada saat panen raya, Perum Bulog untuk melakukan pembelian gabah petani dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah sehingga petani mendapat harga yang layak untuk kesejahteraan petani. Bulog harus turun lamgsung ke lapangan untuk memotong rantai pasar agar petani dapat langsung menjual hasilnya. Peraturan Menteri untuk dilaksanakan yakni pembelian gabah diluar kualitas untuk mewujudkan keberpihakkan pemerintah kepada petani”, tegasnya.
Sementara itu, Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi pada kesempatan yang sama menyampaikan TNI dan Polri serta rekan-rekan lainnya adalah sebagai pendamping dan pendorong petani, kami sangat bahagia bila para petani dari kelompok tani Sido Muncul ini bisa berhasil dan dapat meningkatkan kesejahteraannya. “Ketahanan nasional dapat tercapai bila ada Ketahanan pangan. Petani adalah pejuang bangsa pahlawan bangsa saat ini, karena saat ini kita dapat bersama-sama bergandengan tangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional”, ungkapnya. Menyinggung tentang penyampaian Kadistan Purbalingga bahwa akan membantu perbaikan irigasi, kami berharap agar hal ini untuk dimusyawarahkan dengan baik sehingga penanaman padi dan perbaikan irigasi tetap dapat dilaksanakan serta hasilnya tetap meningkat. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapatnya menjunjung tinggi ajaran leluhur para pendahulu kita yakni musyawarah untuk mufakat. Dengan musyawarah untuk mufakat, kita tidak akan tergerus budaya yang dapat membuat celah kita untuk bertikai atau berselisih. “Pesan moral Panglima Besar Jenderal Soedirman yang menyampaikan janganlah berbuat seperti sapu yang meninggalkan ikatannya, sebatang lidi tidak berarti apa-apa, tetapi dalam satu ikatan sapu akan menyapu segala-galanya”, terangnya. Karenanya, dengan semangat persatuan dan kesatuan ini mari kita sama-sama sesuai amanah dan tanggungjawab kita dorong terwujudnya ketahanan pangan nasional yang telah dicanangkan pemerintah sehingga petani dan masyarakat mau memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Jangan biarkan lingkungan kita tidak bermanfaat, mari kira galakkan menanam. Dengan menanam ini juga mampu untuk meningkatkan dan menambah kesejahteraan kita.
Pada kesempatan yang sama mentampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Purbalingga terutama petani yang telah bekerja keras dan mampu menjadi bagian terciptanya kedaulatan pangan nasional. “Mudah-mudahan dengan barokah dan ridho-Nya, kita mampu menambah kesejahteraan kita sehingga rakyat kita semakin makmur, sejahtera dan tentunya kita juga sama-sama menjaga keamanan dilingkungan kita dengan meningkatkan kepedulian”, harapnya.
Selain itu Danrem menghimbau apabila ada hal-hal yang ganjil, dapat disampaikan kepada Babinsa atau Babinkamtibmas ataupun Satpol PP maupun yang mempunyai tugas keamanan diwilayah. “Dari lidi-lidi yang ada disini, mari kita tingkatkan andil kita menciptakan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”, pungkasnya.