
Wartanusa.id – Kekalahan yang harus dialami oleh Arsenal di Allianz Arena pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (16/2) dini hari WIB kemarin sepertinya bakal menyisahkan cerita yang dalam. Skuat The Gunners ditundukan kalah dengan skor telak 5-1 oleh sang penantang saat itu, Bayern Munich. Kekalahan tersebut menjadi puncak mimpi buruk Arsenal pada pertengahan kedua musim ini.
Sederet kritikan diterima tim Allianz Arena seusai pertandingan. Terutama untuk sang pelatih Arsene Wenger. Sepanjang musim ini Arsene Wenger sudah mendapat banyak teguran dari pendukung mengenai caranya yang dianggap tak sesuai untuk membawahi tim.
Beberapa nama pemain juga menjadi sorotan, karena dianggap gagal menyajikan permainan yang bagus di lapangan hijau pada babak 16 besar kemarin. Beberapa pemain yang menjadi sorotan adalah Mesut Ozil. Mesut Ozil dikritik habis-habisan setelah Arsenal kebobolan 3 gol pada 10 menit pertama.
Di sisi lain, agen Mesut Ozil mengungkap kritikan yang dilayangkan pada sang pemain normal. Terutama karena Ozil adalah pemain unggulan serta memiliki nilai yang sangat mahal.
“Kritik wajar terjadi jika seorang pemain main buruk, tapi Mesut merasa orang tidak fokus pada penampilannya; mereka memanfaatkan dia sebagai kambing hitam tim setelah hasil buruk,” kata Dr Sogut kepada BBC Sport.
“Bayern menguasai 74 persen permainan. Bagaiamana orang di posisi No.10 bisa menciptakan peluang jika Anda tidak menguasai bola? Di laga ini orang biasanya menargetkan pemain yang berharga mahal dan menghasilkan banyak uang — dialah Mesut. Tapi ia tidak bisa selalu dijadikan kambing hitam. Itu tidak adil.
“Sepakbola adalah olahraga tim dan Arsenal tidak tampil bagus sebagai tim. Ada 11 pemain di lapangan, tapi Mesut yang mendapat kritik. Apakah ia alasan Arsenal kebobolan lima gol?
“Ini bahkan dimulai sebelum laga, sepanjang pekan sebelum pertandingan. Orang mulai mendiskusikan: ‘Apakah ia harus main? Apakah ia harus dicadangkan?’ Seolah-olah semua orang tahu Arsenal tidak akan lolos dan kita butuh kambing hitam. Ini tidak benar. Anda menang sebagai tim dan kalah sebagai tim.”












