Wartanusa.id – Simeulue | Berdasarkan hasil rapid test (Rapid tes merupakan metode tes yang dilakukan secara masal untuk melakukan tes virus corona (COVID-19) di dalam tubuh seseorang) tiga warga Simeulue positif terinfeksi virus Corona.
Ali Muhayatsah, SH, Juru Bicara Satgas Penanganan Virus Corona Simeulue mengatakan. Tiga orang yang masuk dalam status positif rapid test tadi, merupakan warga Simeulue yang baru kembali dari luar Kabupaten kepulauan itu.
“Mereka baru kembali ke Simeulue dari pulau jawa, menggunakan jalur udara dan jalur laut,” kata Ali Muhayatsah, saat melakukan konferensi pers dengan sejumlah awak media, Minggu, (26/04/2020).
Menurut Ali, sebelumnya ada 6 orang yang masuk dalam pantauan tim satgas Corona Simeulue. Yakni, tiga warga Kecamatan Simeulue Timur, berinisial HR (25) dan AD (20), positif hasil rapid test. Sedangkan satu orang lagi berinisial GA (17) negatif berdasarkan hasil rapid test.
Sementara itu, tiga orang lainnya berasal dari dua kecamatan berbeda. Dua orang dari Kecamatan Teluk Dalam inisial AS (20) positif, SA (28) negatif, dan SR (20) berasal dari Kecamatan Simeulue Barat, berstatus negatif berdasarkan hasil rapid test.
“Ketiga orang tadi telah diisolasi secara ketat, untuk kelurga yang positif tadi juga akan dikarantina. Untuk fasilistas selama karantina akan ditanggung oleh tim satgas covid-19 Simeulue,” kata Ali Muhayatsah, yang didampingi Dandim Simeulue, Yogi Bahtiar, Kapolres Simeulue Agung Surya Prabowo, serta Dirut RS Simeulue Farhan.
Lebih lanjut dikatakan Ali Muhayatsah, untuk masyarakat Simeulue diharapkan jangan menyebarkan info yang tidak jelas terkait dengan musibah virus Corona ini. Sebab, dapat merugikan banyak orang di Simeulue ini apabila info tadi tidak akurat.
Selain itu, diminta pada warga yang baru kembali diharapkan jujur pada petugas yang melakukan pendataan agar tidak merugikan banyak orang.
“Saya harapkan pada masyarakat Simeulue jangan sampaikan info yang tidak pasti, agar masyarakat kita tidak panik. Semoga kabupaten Simeulue ini terbebas dari virus yang sangat berbahaya ini,” harap Ali Muhayatsah.(Ai)