Wartanusa.id – Sejumlah saksi mata melaporkan ada sekitar tiga ribu orang terlantar di pos pemeriksaan di dalam keadaan suhu yang sangat dingin. Tanpa makanan atau pemanas, pasca bus yang bertujuan untuk mengevakuasi penduduk sipil dan para mujahidin dari Aleppo dihentikan. Total ada 60 bus terlantar dengan alasan yang tidak jelas dengan pengungsi yang terjebak di dalamnya.
“Situasi pengungsi sangat sulit, dikarenakan cuaca yang sangat dingin dan juga minimnya pasokan air bersih dan makanan. Evakuasi paksa ditangguhkan dan orang-orang tidak bisa meninggalkan bus”, ujar salah satu aktivis.
Menurut laporan sudah ada korban yang jatuh akibat cuaca dingin yang mengepung para pengungsi yang terjebak tersebut. Korban meninggal terdiri dari empat anak yang masih balita. Dengan suhu mencapai dibawah nol derajat celcius mengakibatkan evakuasi berjalan lambat.
"Four babies died in the freezing cold" says @HamishDBG https://t.co/bLxqpTMlaJ #Aleppo pic.twitter.com/FASGliDvk6
— BBC Radio 4 Today (@BBCr4today) December 20, 2016
Setidaknya ada 25.000 orang termasuk para mujahidin telah meninggalkan Aleppo timur sejak Kamis lalu berujung kesepakatan bahwa Aleppo jatuh ke tangan pemerintah Bashar Assad. Banyak dari mereka menuju ke provinsi tetangga seperti Idlib untuk tinggal dengan keluarga atau di pusat-pusat pengungsian.
Mereka masih tinggal di zona perang ditambah dengan cuaca dingin dan sangat membutuhkan bantuan. Banyak yang lemah, kurang gizi dan memiliki masalah kesehatan kronis setelah berbulan-bulan hidup di bawah pengepungan belum lagi fasilitas medis terus-menerus diserang.
Dengan hujan salju pekan ini di beberapa bagian provinsi Idlib, pasokan makanan dan tempat tinggal sangat dibutuhkan, ujar salah seorang perwakilan PBB.
Untuk sementara waktu para pengungsi bisa bernafas dengan lega setelah berbulan-bulan dikepung dan diserang habis-habisan oleh rezim Bashar Assad untuk mengusir mereka dari tanah kelahirannya, Aleppo.
“Kami tidak ingin meninggalkan tanah kami, tetapi mereka menggunakan senjata untuk memerangi dan mengusir kami,: ujar Abu Mohammad, ayah dari empat anak yang tinggal di timur Aleppo. “Sekarang mereka telah menyiapkan penjara bagi kami untuk mengepung kami dan membombardir kami”, tambahnya.
(as)