Wartanusa.id – Bireuen | Presiden RI, Joko Widodo berharap kepada Kepala Daerah di Aceh entaskan kemiskinan, karena 14 % angka kemiskinan itu terbilang besar dan perlu kerja keras untuk menjalankan program yang tepat sasaran.
Hal ini disampaikan Presiden saat menghadiri Kenduri Kebangsaan di Yayasan Sukma Bangsa, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Sabtu (22/02/2020).
“Saya titip kepada seluruh Bupati, Wali Kota dan Gubernur agar gunakan secara fokus, berikan prioritas hal-hal yang sangat penting. Saya juga harus sampaikan apa adanya, angka kemiskinan 14 persen itu besar,” kata Jokowi.
Jokowi berharap kepada Kepala Daerah, baik Bupati, Wali Kota dan Gubernur untuk memberikan perhatian kepada angka kemiskinan yang 14 persen itu lewat program-program yang didesain dengan baik agar pengentasan kemiskinan bisa diselesaikan.
Aceh merupakan salah satu provinsi penerima anggaran terbesar di Indonesia. Selain APBD yang ada di Provinsi, Kabupaten, dan Kota, Aceh juga memperoleh dana otonomi khusus untuk tahun 2020 ini ditetapkan sebesar kurang lebih Rp.8,3 triliun di mana hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Terkait hal itu, Jokowi meminta agar pengelolaan anggaran yang ada tersebut dapat dilakukan dengan baik. Selain itu, penggunaan anggaran tersebut juga harus tepat sasaran.
“Saya hanya ingin mengatakan bahwa apapun yang namanya pengelolaan anggaran itu sangat penting. Bagaimana tata kelolanya. Apakah APBD itu tepat sasaran, bermanfaat untuk rakyat, dan dirasakan oleh rakyat,” ujarnya lagi.
Secara khusus, Presiden menyampaikan keinginannya agar anggaran yang dimiliki Provinsi Aceh dapat diprioritaskan untuk berbagai program pengentasan kemiskinan di daerah tersebut.
Sebab, meski mendapat kucuran anggaran yang besar, angka kemiskinan di Aceh masih cukup besar,” demikian pungkasnya.